HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa pekan XVIII. Yer 31:1-7; Yer 31:10.11-12ab.13; Mat 15:21-28
ADA dua kualitas yang dimiliki Perempuan Siro Fenisia dan dipuji oleh Yesus dalam kisah Injil hari ini, yakni daya juang dan kebesaran iman. Kerinduan hati untuk kesembuhan anaknya mendorong sang ibu giat berjuang tanpa takut dan malu. Dia tidak takut menerobos masuk ke dalam barisan orang banyak supaya dapat bertemu dengan Yesus. Dia tidak malu berteriak dengan suara keras supaya Yesus mendengar permohonannya. Dia
tidak menggubris ketika para murid menghalangi dia berjumpa dengan Yesus. Dia melakukan segala cara agar anaknya sembuh.
Bukti kebesaran iman Perempuan Siro Fenisia ialah dia tetap mengikuti Yesus dan berharap pada Yesus meskipun Yesus terkesan mengulur-ulur waktu dan bahkan menolak dia. Buah keyakinan, ketabahan, perjuangan, dan kebesaran imannya menuai hasil seperti yang diinginkannya: Anaknya sembuh saat itu juga.
Melalui kisah hari ini, kita dapat belajar bahwa Tuhan tidak pernah menutup mata terhadap aneka kesulitan yang kita hadapi dalam hidup. Tugas kita adalah memercayakan seluruh hidup kepada-Nya seraya berjuang tanpa kenal lelah. Iman yang teguh dibentuk dan didewasakan melalui berbagai ujian atau tantangan. Pada waktunya, Tuhan akan memberi apa yang dibutuhkan. Karena waktu Tuhan selalu yang terbaik.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis Pontifi cio Universitas St. Tomas Aquinas Angelicum Roma