HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XVI; Yer. 1:1, 4-10; Mzm. 71; Mat. 13:1-9
YESUS mendekati para pendengar dan pengikut-Nya dengan cara unik dan kreatif yaitu melalui perumpamaan yang diambil dari kehidupan sehari- hari. Kadang Yesus memakai unsur- unsur alam dari danau atau laut, dunia peternakan, dan lain-lain. Kali ini Ia meminjam dunia pertanian, tentang benih yang ditabur oleh seorang pe- nabur. Yesus menyebut empat jenis lahan, yaitu pinggir jalan, tanah berbatu- batu, semak duri, dan tanah yang baik.
Pada abad pertama di Palestina, ada berbagai metode menanam antara lain seperti yang tampil dalam perumpamaan Yesus yakni membajak dilakukan setelah menabur. Dalam proses tersebut se- bagian benih hilang akibat jatuh di lahan yang buruk. Tiga jenih lahan tidak kondusif sehingga benih menjadi sia-sia. Namun hasil berlimpah muncul dari tanah yang baik, membangkitkan sukacita yang menghalau kegagalan dan rasa kecewa.
Perumpamaan ini mencerminkan situasi Yesus yang datang ke dunia untuk membawa Kerajaan Allah dengan menabur benih-benih Sabda di hati manusia. Yesus menghadapi rintangan dalam diri manusia yang bersikap acuh tak acuh, malas, kurang peduli, tidak berminat, pesimis bahkan sinis. Namun dari hati manusia yang terbuka, siap sedia, taat dan rela berkorban, lahir keberhasilan yang jauh melampaui kegagalan. Itulah buah-buah sejati yang memuliakan Allah.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta