HIDUPKATOLIK.COM – Yak.5:1-6; Mzm.49:14-15ab, 15cd-16, 17- 18, 19-20; Mrk.9:41-50
KEKAYAAN dalam dirinya netral, tidak otomatis baik atau jahat. Sikap kita terhadap kekayaan itulah yang menjadikannya baik atau jahat. Dalam Bacaan I terdapat kecaman terhadap orang-orang yang bersikap salah terhadap kekayaan, mendewakannya, menuhankannya, sampai melakukan kekejian terhadap sesamanya yang lemah, miskin dan tidak berdaya. Orang-orang seperti itu akhirnya akan menghadapi pengadilan akhir yang menghukum mereka karena sifat serakah dan jahat mereka.
Dalam Injil, Yesus mengajarkan bagaimana sebaiknya hidup dalam kedamaian dan saling mengasihi dengan sesama. Tindakan sederhana sekali pun (memberi minum kepada yang haus) tetap mendatangkan berkat besar dalam kehidupan manusia. Sebaliknya, menciptakan skandal kepada mereka yang lemah dan kecil akan menimbulkan bencana besar baik kepada si pelaku maupun yang melihatnya. Hal-hal seperti itu seharusnya disingkirkan (disimbolkan dengan memotong bagian badan yang sakit), supaya kehidupan masyarakat lebih teratur dan aman.
Hidup kita haruslah hidup yang bergaram, memberi rasa yang enak dan lezat untuk kehidupan umum dan moral masyarakat. Itu bisa dimulai dengan tindakan kecil sederhana dalam hidup sehari-hari. Itulah yang menjadi berkat dan keselamatan.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak