HIDUPKATOLIK.COM – Kis 9:1-20; Mzm 117:1.2; Yoh 6:52-59.
FRASE “makan daging-Ku” dan “minum darah-Ku” menciptakan ke- bingungan bagi khalayak ramai karena pikiran mereka hanya terfokus kepada makan dan minum dalam pengertian harafiah semata. Jika dimaknai secara jasmaniah, maka kata-kata Yesus ini tentu akan mendapatkan penolakan dari banyak orang. Pada perikop ini Yesus secara gamblang menjelaskan bahwa diri-Nya adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu, setiap orang yang makan dan minum dari-Nya akan beroleh hidup kekal. Makna spiritual dari kata-kata Yesus ini merujuk pada persatuan antara manusia dengan Kristus sendiri. “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” (ay 56). Yesus menekankan aspek communio interna antara Allah dengan manusia. Bagi setiap umat beriman, aspek communio ini penting untuk menciptakan transformasi dalam kehidupan pribadi, menghadirkan pemulihan relasi antara Allah dan manusia dan menjadi dasar bagi persatuan di antara anggota umat Allah.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma