Bercermin pada Masa Kecilnya, Uskup Mandagi Menyampaikan Tiga Aspek Penting dalam Pendidikan Anak

457
Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC (tengah) memimpin misa bersama tujuh imam. (HIDUP/Helen Yovita Tael-Komsos KAMe)

HIDUPKATOLIK.COM – “MARI kita bersyukur kepada Tuhan karena berkat Paskah kita semua diselamatkan. Seandainya tidak ada Paskah kebangkitan  Kristus, kita semua mati, hancur berantakan. Kebangkitan   menjadikan kita  hidup yang  baru dan dunia baru,termasuk anak-anak dari Bevak Pintar.”

Mgr. Mandagi bersama para imam dan anak-anak Bevak Pintar. (HIDUP/Helen Yovita Tael-Komsos KAMe)

Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi,MSC menyampaikan hal itu pada perayaan Paskah Bevak Pintar di Aula Petrus Vartenten MSC Center, Merauke Papua Selatan, Selasa, 9/4/2024. Tema dari Perayaan ini adalah “Kebangkitan Yesus Kristus  Memperkuat Solidaritas Anak-anak Bevak Pintar Merauke”.

Uskup Mandagi mengajak  anak-anak untuk memiliki semangat solidaritas khususnya anak-anak Bevak Pintar karena  solidaritas juga saling  mengasihi satu dengan yang lain.

Uskup Mandagi menekankan tiga aspek  penting yang diajarkan oleh kedua orang tuanya ketika ia masih kecil.

Yang pertama, doa. “Jangan coba-coba anak-anak tidak berdoa sebelum makan atau  sebelum tidur pun  disuruh bangun kembali. Jangan coba-coba tidak ke gereja pada hari Minggu,” ujarnya.

Anak-anak Bevak Pintar (HIDUP/Helen Yovita Tael-Komsos KAMe)

“Semoga anak-anak di Bevak Pintar menjadi pendoa-pendoa karena  Gereja masa depan ditentukan oleh anak-anak ini, tetapi Gereja akan bertumbuh kalau anak-anak Bevak Pintar  bisa menjadi pendoa-pendoa dan  tahu tradisi Katolik dalam hal berdoa,” kata Uskup Mandagi.

Yang kedua, pendidikan.  Menurut Uskup, walaupun sekolah di kampung yang sederhana, anak-anak haru sekolah. Uskup Mandagi  meminta para guru dan pendamping untuk berkorban. “Mungkin gaji tidak banyak tetapi masa depan ditentukan oleh pendidikan. Kalau anda mau mengbah masa depan dari anak-anak ini,  pendidikan harus diperhatikan  jangan biarkan mereka tidak bersekolah dan ini sumbangan dari Bevak Pintar,” katanya.

Yang ketiga,  solidaritas.  Menurut Uskup, orang tuanya mengajarkan ketika ada duka  mereka tidak kerja tetapi memberi contoh kepada anak-anak untuk berbuat baik walaupun bukan orang kaya. Melatih anak-anak untuk solider dengan yang lain. Seperti tema dari perayaan ini.

Di bagian lain khotbahnya, Mgr. Mandagi dengan lantang menghimbau kepada Majelis Rakyat Papua Selatan dan dinas-dinas terkait, supaya dana otsus diberikan kepada Bevak Pintar, karena ini adalah anak-anak Papua Selatan.

Bruder Yohanes Kedang, MTB

Bruder Yohanes Kedang MTB, selaku pendiri Bevak Pintar menghaturkan terima kasih kepada Uskup Mandagi bersama para imam yang telah hadir untuk memimpin perayaan Paskah bersama anak-anak.

“Bevak Pintar lahir untuk menjawab kebutuhan akan pendidikan  khususnya anak-anak asli Papua yang berada di enam belas titik Bevak Pintar, mulai dari Kota Merauke, pinggiran kota, Jagebob, Sota dan Kumbe, di mana semua anak-anak dari hari Senin sampai Minggu meluangkan waktu bersama pendamping mereka untuk belajar”.

Ia mengatakan, “Banyak hal yang didapatkan  anak-anak dengan belajar di Bevak Pintar. Para relawan dan pendamping  dengan sepenuh hati mendampingi dan mengajarkan  kepada anak-anak  terutama calistung dan berdoa.”

Bruder John mengatakan seharusnya Bevak Pintar tidk berjalan sendiri. “Kami harus berpartner dan bermitra untuk mengatasi persoalan ini. Karena ketika berbicara tentang pendidikan, tetapi kesehatan juga penting berjalan bersama dan Bevak Pintar bersolider membangun kebersamaan dengan pemerintah daerah ditingkat kabupaten dan propinsi,” katanya.

Sebagai pendiri Bevak Pintar, ia mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan penanggung jawab, serta seluruh relawan Bevak Pintar yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mendidik anak-anak.

Lucia Irma Lesomar

Ketua Panitia, Lucia Irma Lesomar mengatakan bahwa  kurang lebih delapan ratus anak hadir dalam perayaan ini.  “Tentunya dari perayaan ini anak-anak yang datang dari luar kota memiliki semangat dan kerinduan berjumpa dengan teman-temannya saling mengenal satu dengan yang lain untuk membagi kabar sukacita kebangkitan Kristus, juga bersama-sama bangkit untuk semakin bersolider antar sesama teman,  dan juga para relawan,” katanya.

“Dengan paskah bersama ini juga menambah semangat dan spirit untuk membina anak-anak kedepan dan berharap mereka lebih unggul dalam pendidikan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik  juga menggali potensi diri masing-masing menjadi lebih baik,” tambahnya.

Helen Yovita Tael (Merauke)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini