KWI: Paus Fransiskus Rencana Kunjungi Indonesia 3-6 September

361
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin. OSC (kiri) dan Kardinal Ignatius Suharyo (kanan)

HIDUPKATOLIK.COM – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah menyampaikan konfirmasi terkait rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia lewat sebuah video pesan yang ditayangkan melalui Kanal YouTube Komisi Komunikasi Sosial KWI pada Senin (08/04/2024).

“Saudara-Saudari terkasih, pada Hari Maria Menerima Kabar Sukacita yang pada tahun ini dirayakan tanggal 8 April, bersama Bapak Kardinal Ignatius Suharyo, saya ingin menyampaikan kabar gembira bahwa Sri Paus Fransiskus sungguh berencana mengunjungi Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024,” ujar Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.

Menurut Mgr. Antonius, rencana kunjungan Paus Fransiskus tersebut berdasarkan Nota Verbal Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, kepada Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi tertanggal 5 Maret 2024 dan dua surat tertanggal 25 Maret 2024 yaitu jawaban positif Menteri Luar Negeri dan undangan Presiden Joko Widodo kepada Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini.

“Tentu kepastian kedatangan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia tersebut masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Republik Indonesia atau Vatikan,” imbuhnya, seraya menegaskan bahwa rencana kunjungan Paus Fransiskus masih bersifat tentatif. 

Meski demikian, ia menjelaskan bahwa segala persiapan telah dilakukan, termasuk pembentukan panitia dan kolaborasi dengan pemerintah dan tokoh agama.

“Mari kita berdoa semoga Bapa Suci Paus Fransiskus dianugerahi kesehatan sehingga kerinduan beliau untuk mengunjungi Indonesia. Dan harapan besar kita untuk menerima, menyambut kedatangan Sri Paus ke Indonesia sungguh terlaksana sesuai dengan rencana saat ini demi perkembangan iman, belarasa, dan persaudaraan. Kita yakin kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan menjadi berkat bagi Gereja dan bangsa,” ungkapnya.

Dua Pesan 

Sementara itu, Kardinal Suharyo mengatakan rencana kunjungan Paus Fransiskus telah santer terdengar sejak tahun 2020. Namun rencana kunjungan ini tertunda karena pandemi Covid-19 meskipun surat-surat resmi telah disampaikan.

“Sejauh kami dengar, kunjungan Paus Fransiskus ini tidak hanya untuk Indonesia. Tetapi perjalanan panjang, dari Indonesia akan ke Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, dan kemungkinan juga akan ke Vietnam. Rasa-rasaya belum pernah ada kunjungan yang meliputi lima negara yang jauhnya seperti kita ini. Kita doakan agar Paus Fransiskus dikaruniai kesehatan yang memadai untuk menjalankan misi itu,” ujar Kardinal Suharyo, yang pernah menjabat sebagai Ketua KWI.

Melihat rencana kunjungan seperti itu, ia mengatakan Paus Fransiskus tidak akan memiliki waktu leluasa selama kunjungan ke Indonesia. 

“Oleh karena itu, kita bersyukur tetapi kita juga mesti siap untuk menerima kenyataan bahwa Paus Fransiskus usianya sudah banyak, rencananya panjang. Maka pasti umat Katolik di Indonesia atau Saudari-Saudara kita dalam konteks lintas agama yang bisa membayangkan macam-macam acara, nanti kalau tidak kesampaikan, kita bisa memahami. Umat Katolik sendiri di seluruh Indonesia pasti ingin satu per satu berjabatan tangan dengan Paus. Tetapi kita semua tahu itu yang tidak mungkin,” imbuhnya. 

Menurut Kardinal Suharyo, rencana kunjungan Paus Fransiskus dalam arti tertentu sangat historis. Vatikan adalah satu dari beberapa negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia. Selain itu, perwakilan Negara Vatikan mulai ada di Indonesia sejak tahun 1947.

“Memang kehadiran Paus Fransiskus secara fisik sangat penting dan sangat membahagiakan. Tetapi kita berharap bukan hanya kehadiran fisik yang kita perhatikan. Pesan-pesan beliau, pikiran-pikiran beliau yang beliau tulis untuk kemanusiaan mesti juga menjadi perhatian kita. Dan kita mempunyai niat untuk mempelajari pesan-pesan itu,” tegasnya. 

Ia kemudian menyebut dua pesan dari Paus Fransiskus yakni pesan tentang tanggung jawab umat manusia untuk menjaga lingkungan hidup dan “Fratelli Tutti” (Saudara Sekalian).

“Mari kita sambut kedatangan Paus dalam rencana-rencana yang sudah diceritakan oleh Bapak Uskup Anton. Dan sekali lagi, semoga kehadiran Paus Fransiskus secara fisik yang akan datang juga menantang kita, mengundang kita, mendorong kita untuk mempelajari ajaran-ajarannya dan mencoba mencari jalan-jalan untuk melaksanakannya,” ujarnya.

Katharina Reny Lestari  

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini