HIDUPKATOLIK.COM – Yes. 52:13-53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15- 16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1- 19:42
NYANYIAN tentang Hamba Allah yang menderita ini menggambarkan penolakan terhadap hamba yang rupanya buruk, sedih, dihina oleh orang, dan dianggap sebagai orang yang dihukum Tuhan. Hamba ini seorang pribadi yang terluka karena pelanggaran dan kejahatan bangsa yang tersesat. Seperti anak domba yang digiring untuk disembelih, ia dibunuh dan dikubur di antara orang-orang yang tidak mengenal Allah. Semuanya merupakan kehendak Allah. Meskipun demikian, setelah itu Allah memulihkannya, dan kematiannya menyebabkan banyak orang menjadi orang benar, karena ia menanggung kesalahan mereka. Dalam bacaan ini, kita menyaksikan nubuat yang tergenapi sempurna dalam penderitaan Kristus di kayu salib. Ia tidak berdosa, namun rela menanggung hukuman agar kita dibenarkan. Sungguh kasih yang agung!
Apakah kita masih tidak peduli dengan kasih-Nya ini? Kita berpikir bahwa dosa dan masalah hidup kita terlalu berat untuk diampuni-Nya. Padahal seperti digambarkan dalam Ibrani, Kristus sudah merasakan penderitaan fisik dan batin kita, agar kita beroleh rahmat dan penghiburan dari-Nya. Dalam kesedihan apapun, marilah kita berseru pada- Nya dalam doa seperti yang diajarkan Mazmur. Kita bawa segala beban kepada Sang Penebus dosa. Melalui Sakramen Tobat kita akan mengalami kelegaan dari rahmat dan kasih karunia-Nya. Dosa dan masalah apapun yang kita hadapi tidak sebanding dengan kasih Kristus yang telah menebus kita di kayu salib!
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat