Tamu Diskateri Kepausan untuk Promosi Kesatuan umat Kristen Kunjungi Paroki St. Antonius Padua Tataaran

154
Father Andrzej Choromanski Staff of the Dicastery for Promoting Christian Unity di Vatikan berasal dari Polandia memperkenalkan para tamu diskateri/Dok. Paroki Tataaran

HIDUPKATOLIK.COM – TAMU dari Dikasteri Kepausan untuk Promosi Kesatuan bagi Umat Kristen yang menghadiri pertemuan Dewan Gereja-Gereja Sedunia atau World Council of Churches (WCC), yang dilaksanakan di Hotel Yama Tondano, 01- 08/12/2024.

Mereka yang hadir adalah: Pertama, Prof. Myriam Wijlens Dosen di University of Erfurt Jerman. Kedua, Prof. Krzysztof Mielcarek, Dosen di Wydział Teologii Katolickiego Uniwersytetu Lubelskiego Jana Pawła II Polandia. Ketiga, Dr. David Kirchhoffer, Dosen di Queensland Bioethics Centre at Australian Catholic University Australia. Keempat, Father Andrzej Choromanski Staff of the Dicastery for Promoting Christian Unity di Vatikan berasal dari Polandia. kelima, Dr. Johanes Oeldemann Dosen di Johann-Adam-Möhler-Institut für Ökumenik in Paderborn Jerman. Keenam, Dr. Carolyn Rosalee Ewell anggota Principal, Redcliffe College; Executive Director of the Theological Commision for the World Evangelical Alliance Brasil.

Di sela sesi pertemuan WCC, para tamu mengunjungi Paroki Santo Antonius Padua Tataaran, pada Minggu Biasa VI, Minggu, 4 Februari 2024. Mereka diterima oleh Pastor Dismas Salettia selaku Kepala Paroki.

Pastor Dismas mengatakan, tujuan kehadiran para tamu disakteri dan pertemuan Dewan Gereja-Gereja Se-Dunia di Sulawesi Utara ini bertujuan untuk mengumpulkan anggota komisi dari berbagai negara dan pemimpin Gereja di Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara.

“Dengan harapan dapat mempererat hubungan antar gereja di seluruh dunia, untuk mempromosikan kerukunan. Hubungan kerja sama dan dialog dalam pertemuan ini, diharapkan dapat mempererat hubungan antar Gereja di seluruh dunia karena tujuan utamanya adalah mencapai persatuan yang nyata, dan diilhami oleh pengalaman Gereja,” ujar Pastor Dismas.

Selain itu, sebutnya, konferensi ini berupaya untuk mencari cara efektif dalam melayani dunia yang terluka, khususnya pasca pandemi Covid-19 dan pergumulan masalah dunia lainnya. Dengan begitu, Gereja-Gereja dapat bersama-sama untuk berkontribusi dalam penyebaran pesan solidaritas dan tindakan nyata.

Khusus untuk kunjungan ke Paroki Tataaran, Pastor Dimas mengakui dirinya dan umat merasa sangat gembira atas kunjungan para pastor dan tokoh awam diskateri.

“Dengan kunjungan ini, kami semakin bangga dengan kekatolikan karena ternyata sifat satu dalam Gereja Katolik sungguh nampak, dimana karena beberapa lagu dinyanyikan dalam Bahasa Latin kami bisa bernyanyi bersama. Teapi juga menjadi peneguhan dalam membangun semangat ekumenisme dan kerukunan dengan Gereja dan Agama lain,” demikian Pastor Dismas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini