HIDUPKATOLIK.COM – Aula Keuskupan Agung Makassar (KAMS) pagi hari itu, Senin (29/1/2024), nampak ramai. Sejumlah imam dan umat awam memadati ruangan. Hadir pula Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’.
Mereka berkumpul di sana tentu bukan tanpa sebab. Hari itu adalah hari spesial. Uskup Agung Koajutor Terpilih KAMS, Mgr. Fransiskus Nipa, genap berusia 60 tahun. Momen bahagia ini terjadi tiga hari sebelum ia menjalani tahbisan episkopat yang akan digelar pada tanggal 1 Februari 2024 di Hotel Claro, Makassar.
“Usia 60 adalah usia pensiun. Sama dengan imamatku juga kan sudah 33 tahun. Kalau Yesus itu sudah selesai 33 tahun. Tapi (saya) justru dikasih kado yang lebih besar. Intinya rencana Tuhan ternyata memang lain daripada rencana manusia. Jalan Tuhan lain daripada jalan manusia,” ujar Mgr. Frans, sapaan akrabnya, kepada HIDUPKATOLIK.COM.
“Mohon doa dari seluruh pasukan HIDUP dan umat tentunya. (Saya) sudah siap menjelang tahbisan. Yang penting doa kuat. Panitia semua sudah kerja oke, luar biasa.”
Mgr. Frans juga menyampaikan terima kasih kepada panitia pelaksana dan semua orang yang terlibat dalam mempersiapkan Tahbisan Episkopat dan Vesper Agung, yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 di Paroki St. Fransiskus Assisi, Makassar.
“Terima kasih untuk doa, kerja keras persiapan dan tiba saatnya pelaksanaan nanti. Saya percaya Roh Kudus akan bekerja. Jadi tidak perlu khawatir, tidak perlu cemas, tidak perlu takut. Ingat pesan Tuhan, aku menyertai kamu hingga akhir zaman,” imbuh Mgr. Frans.
Ia juga menjelaskan alasan mengapa kedua peristiwa besar tersebut tidak digelar di Gereja Katedral Hati Yesus yang Mahakudus, Makassar.
“Gereja Katedral sementara pembangunan. Masalah teknis saja. Tiba saatnya nanti, kalau misalkan instalasi, tiba saatnya serah terima tahta keuskupan dari Mgr. John ke uskup baru, maka kami akan usahakan supaya pembangunan Gereja Katedral sudah selesai. Minimal boleh dipakai. Dalam pembicaraan Mgr. John dengan Nuncio, diperkirakan itu sekitar Agustus. Diperkirakan,” ungkapnya.
“Pokoknya doa dari HIDUP itu sangat penting. Dan umat tentu saja, kita semua.”
Katharina Reny Lestari dari Makassar