Ritual Perdukunan di Forum Ekonomi Dunia: ‘Semangat apa yang berkuasa di Davos?’ tanya Seorang Imam

76
Kepala Suku Puttany dari suku Yawanawa melakukan ritual perdukunan pada Forum Ekonomi Dunia 2024 di Davos, Swiss.

HIDUPKATOLIK.COM – Pastor Jesús Silva Castignani, seorang imam dari Keuskupan Agung Madrid, Spanyol, mempertanyakan spiritualitas yang mengatur Forum Ekonomi Dunia yang kini mengadakan pertemuan tahunannya di Davos, Swiss: “Semangat apa yang mengatur Davos?” tanyanya dalam postingan 17 Januari di X.

Sebagai bagian dari sesi pleno pada hari Rabu bertajuk “Iklim dan Alam: Diperlukan Respon Sistemik,” Kepala Suku Putanny Yawanawá dari suku Amazon Yawanawá, yang terletak di wilayah Acre di barat laut Brasil, melakukan ritual perdukunan.

Usai berdoa sambil menggosok-gosokkan kedua tangan, perempuan yang mewakili Masyarakat Adat tersebut meniup kepala para peserta, di antaranya adalah Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva; presiden Bank Dunia, Ajay Banga; CEO IKEA, Jesper Brodin; dan miliarder André Hoffmann.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Silva mengajukan empat pertanyaan di media sosial tentang apa yang terjadi: “a) Apakah terpikir oleh Anda untuk mengundang seorang imam untuk berdoa? b) Tahukah kita roh mana yang dipanggil oleh wanita itu? c) Kekristenan bersifat obskurantis, tetapi masyarakat Pribumi yang menyayat hati tidak? d) Semangat apa yang menguasai Davos?”

Pembawa acara membenarkan kehadiran Chieftess Puttany dengan menyatakan bahwa “untuk menatap masa depan kita harus melihat ke belakang dan melihat apa keinginan nenek moyang kita.”

Sebelum melakukan ritual perdukunan, Puttany menyatakan bahwa “kita dapat bergandengan tangan, menyatukan hati kita, menyatukan pikiran kita ke arah yang sama, untuk penyembuhan planet ini dan penyembuhan spiritual” sambil memastikan bahwa “ketika kita bersatu dalam pemikiran kita. Hati Ibu Pertiwi kita akan mendengarkan kita.”

Di akhir upacara, dukun mengajak para peserta untuk bergandengan tangan dan mengangkatnya secara serempak. **

Nicolas de Cardenas (Catholic News Agency)/Frans de Sales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini