Dari Misa Pontifikal Uskup Banjarmasin: Ajakan kepada Kesucian dan Keselamatan

206
Mgr. Victorius Dwiardy, OFMCap (kiri) berjalan bersama masuki Katedral Banjarmasin saat Misa Pontifikal, Minggu, 5/11/2023.

HIDUPKATOLIK.COM – LAGU “Melangkah” dengan iringan nada khas regio Kalimantan mengawali prosesi arak-arakan Misa Pontifikal Uskup Banjarmasin, Mgr. Victorius Dwiardy, OFMCap yang diselenggarakan di Gereja Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin, Minggu, 5 November 2023.

Mgr. Victorius Dwiardy, OFMCap saat berkhotbah pada Misa Pontifikal.

Perarakan yang terdiri dari misdinar, petugas altar, 68 imam, dan 15 uskup memasuki bangunan utama gedung gereja. Misa dipimpin Mgr. Victorius didampingi oleh Uskup Emeritus, Mgr. Petrus Boddeng Timang.

Arah Jelas

“Kemarin saat Misa Tahbisan Uskup, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap sudah menjelaskan dengan baik sekali; apa yang menjadi ideal yang diharapkan dari kepribadian, contoh-contoh hidup yang dirindukan, dari seorang uskup, seorang pemimpin. Saya serahkan kepada saudara-saudari untuk merenungkan kembali, butir-butir nasihat-nasihat yang beliau sampaikan terkait dengan tugas berat, tanggung jawab, harapan-harapan, yang diharapkan dan dinantikan dari semua pemimpin,” ujarnya.

Mgr. Victorius berpesan, karena cinta Tuhan yang begitu besar, Dia selalu mengingatkan kembali para uskup dan imam agar jangan menyimpang dari perintah Tuhan, jangan menyesatkan orang, jangan memberatkan hidup orang, jangan mempersulit, dan menimbulkan problem-problem. “Akan tetapi sebaliknya, hidupmu adalah menolong, hidup yang mencerahkan, hidup yang memimpin sesama manusia untuk sampai kepada kesempurnaan, kesucian, dan sampai kepada keselamatan,” ujarnya.

Mengutip ucapan Nabi Maleakhi dalam bacaan hari ini, ia meringkas semua nasihatnya di atas dalam kalimat, “Jangan menyalahgunakan wewenang, status, kehormatan, kepercayaan yang Tuhan titipkan kepadamu.”

Ia mengungkapkan bahwa perintah tersebut sangat mengena bagi dirinya. “Karena saya seorang beriman, murid Yesus dan dipercaya Tuhan untuk mengemban tugas ini,” ujarnya.

Ia mengaku merinding membayangkan ketika Tuhan berkata demikian, “Karena kamu menyimpang dari perintah-perintah-Ku, maka semua doa-doa yang engkau berikan, berkat yang engkau berikan kepada orang menjadi hampa. Atau lebih umum lagi dijadikan kutuk, tidak direstui, tidak diridhai. Karena doa yang kita sampaikan bukan untuk kemuliaan Tuhan, bukan demi keselamatan orang lain. Tapi lebih untuk kepentingan dan keselamatan diri kita sendiri.”

Ia merasa bahagia karena di awal penggembalaan dan kepemimpinannya, “Tuhan sudah mengingatkan dan memberikan arah yang jelas.”

Dirinya juga mohon doa dari semua yang hadir agar dalam masa penggembalaannya, mampu menjalaninya dalam kesetiaan dan kepatuhan, dengan hormat kepada Tuhan dan sesama.

Para imam dan umat di Katedral Banjarmasin pada Misa Pontifikal.

Di bagian lain, ia menjelaskan bagaimana Yesus mengonkretkan apa yang sudah disampaikan Nabi Maelakhi, ketika ia bersikap terhadap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. “Meskipun mereka adalah orang-orang yang mempunyai keterampilan untuk mewartakan dan mengajar banyak orang, namun Yesus berkata agar kita jangan mengikuti mereka, karena mengajarkan sesuatu yang tidak mereka lakukan,” tuturnya.

Ia menyebutnya sebagai orang yang berkata-kata namun tidak beraksi konkrit, “no action, talking only”! Dalam pandangan Yesus, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ini telah menyalahgunakan segala kewenangan yang dimilikinya untuk mengelabuhi orang lain. Oleh karena itu hidup mereka ini menjadi hidup yang palsu.

Ia mengingatkan agar dalam menjalin relasi dengan sesama manusia, kita memandang setiap orang sebagai sesama dan semartabat di hadapan Tuhan.

Modal yang Baik

Ketua Panitia Tahbisan, Willy Sebastian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas partisipasi dan kehadirannya, sekaligus memohon maaf bila selama bertugas ada hal-hal yang kurang berkenan. Ucapan terima kasih disampaikan secara khusus kepada aparat keamanan yang sudah menjamin situasi dan kondisi agar selalu kondusif selama perhelatan Tahbisan Uskup berlangsung.

Dalam sambutan singkatnya Mgr. Petrus Boddeng Timang berharap agar semangat dan partisipasi dari semua pihak yang ditunjukkan dalam perhelatan akbar Mgr. Victorius kiranya menjadi modal yang baik bagi Uskup Baru.

Secara khusus, Mgr. Petrus Timang mengucapkan terima kasih kepada Dubes Vatikan, Mgr. Piero Pioppo, Ignatius Kardinal Suharyo, dan para uskup dari Sabang sampai Merauke yang berkenan hadir dalam tahbisan kali ini.

Mgr. Timang mengucapkan selamat datang kepada Uskup Victorius, “Inilah domba-domba gembalaan yang sudah Bapa kenal dan kemarin sudah dibakar semangatnya oleh Uskup Samuel sehingga banyak yang kemudian menjadi bercahaya. Terima kasih kepada keluarga besar dari Uskup Victorius yang ikut hadir di sini dan para imam yang datang jauh-jauh dari Kalbar,” tuturnya.

Saat konsekrasi pada Misa Pontifikal.

Bagi Mgr. Victorius, kehadiran para uskup dalam momen Tahbisan merupakan bentuk dukungan dan representasi kehadiran umat dari wilayah-wilayah yang dipimpin oleh para uskup.

Ia menegaskan bahwa Uskup Emeritus Mgr. Boddeng Timang adalah sosok yang luar biasa atas karya penggembalaannya di Keuskupan Banjarmasin. “Uskup Emeritus sudah menebas dan menanam benihnya. Sehingga saya tinggal memelihara, dan semoga nanti dapat memetik hasilnya,” ujarnya.

 

Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Ordo Kapusin karena sudah hidup bersama selama 35 tahun terakhir. “Mereka sudah mendukung saya dengan luar biasa!” pungkasnya dengan senyum sumringah.

Dionisius Agus Puguh Santosa (Kontributor, Banjarmasin)

Majalah HIDUP, Edisi No. 47, Minggu, 19 November 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini