HIDUPKATOLIK.COM – Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengungkapkan rasa gembira dan mengaku merupakan kesempatan terhormat bagi dirinya untuk membuka Sinode V Keuskupan Denpasar, Bali pada hari Senin, 27/11/2023 di Nusa Dua Bali. Sinode V yang berlangsung hingga tangga 1 Desember 2023 dihadiri para pimpinan Gereja Katolik bersama para perwakilan umat se-Keuskupan Denpasar.
Sang Made Mahendra Jaya mengapresiasi Gereja Katolik karena membuka acara ini dengan tarian Bali. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan Gereja tidak meninggalkan budaya dan kesenian yang ada dan hidup di tengah masyarakat Bali.
Ia mengatakan, selaras tema Sinode ini, masyarakat Bali sudah bangkit dan bergerak pasca pandemic, di mana ekonomi sudah menggeliat kembali dan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 5,35% saat ini.
Ia berharap sinode ini berjalan lancar dan sukses dalam menetapkan arah dasar, visi dan misinya demi kebahagiaan dan kedamaian umat Katolik di Bali dan NTB khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Ia didampingi Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San membuka Sinode secara resmi ditandai dengan pemukulan gong didampingi Kesbangpol Provinsi Bali Ngurah Wiryanata, dan Ketua Umum Sinode V, Romo Herman Yoseph Babey.
Sementara itu, Mgr. San dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam rangkaian dan tahapan Sinode V ini umat merespons secara positif dan sukacita karena dilibatkan secara langsung melalui FGD. Umat juga sangat antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan FGD juga mengemukakan pengalaman, gagasan maupun masukan mereka yang sangat berharga untuk sinode ini.
Ia juga memuji gerakan doa yang dipanjatkan umat sepanjang tahun ini, baik dalam perayaan Ekaristi setiap Minggu maupun dalam kesempatan lainnya.
Puncak Sinode V ini, kata Mgr. San adalah pengerucutan dari tahap-tahap Sinode yang telah dilaksanakan dan berharap Sinode V ini menghasilkan buah berlimpah serta melahirkan arah karya pastoral, visi, misi dan program strategis pastoral lima tahun ke depan (2024-2028).
Ketua Umum Panitia Sinode V, Romo Herman Yoseph Babey menyampaikan secara garis besar perjalanan menuju Sinode V melalui tahapan-tahapan mulai dari pembekalan Fasilitator FGD, Pelaksanan FGD di KBG-KBG, Pra Sinode Paroki, Pra Sinode Dekenat dan berpuncak pada Sinode V ini.
Ia mengungkapkan bahwa sesuai arahan Uskup, untuk pendanaan Sinode V diambil dari kas umum Puspas dan Komisi-komisi, sehingga tidak ada penggalian dana secara khusus.
Sebelum seremoni pembukaan oleh Pj. Gubernus, Sinode dibuka dengan Misa yang dipimpin Mgr. San, didampingi seluruh imam yang berkarya di Keuskupan Denpasar.
Misa berlangsung meriah diiringi oleh Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC) Provinsi Bali yang berhasil meraih medali emas pada Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat nasional III di Jakarta akhir Oktober lalu.
Dalam homilinya, Mgr. San menekankan pentingnya nilai pengorbanan sebagaimana janda miskin yang memberikan sedekah dari kekurangannya, sebagaimana bacaan Injil dalam perayaan ini.
“Yesus itu sangat menghargai nilai pengorbanan, bukan soal besar kecilnya angka uang yang kita berikan. Seorang janda miskin, walau dia memberi sedikit, tetapi yang diberikannya adalah seluruh harta yang dimilikinya. Ini pengorbanan luar biasa dari janda miskin itu. Mungkin banyak orang memberi lebih banyak tetapi mereka memberi dari kelebihannya, sehingga kurang bernilai di mata Yesus,” ungkapnya.
“Semoga Sinode V ini, dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan buah yang baik dan mampu mendorong umat bersama para Gembala mampu bangkit dan bergerak bersama demi terwujudnya Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi,” harapnya.
Hironimus Adil (Kontributor/Komsos Denpasar)