HIDUPKATOLIK.COM – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) telah mengeluarkan Pesan Natal bersama pada Senin (13/11/2023). Salah satu poin yang menjadi penekanan adalah pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) serentak mendatang untuk memilih presiden dan wakil presiden serta anggota DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Pesan Natal setebal dua halaman yang ditandatangani oleh Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, OSC dan Sekretaris Jenderal KWI Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM serta Ketua PGI Pendeta Gomar Gultom dan Sekretaris Umum PGI Pendeta Jacklevyn F. Manuputty tersebut berjudul “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” (Lukas 2:14).
KWI dan PGI mengawali Pesan Natal tersebut dengan menyebut Natal sebagai perayaan sukacita karena Allah berkenan menjumpai seluruh ciptaan-Nya dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Sukacita itu terungkap antara lain dalam nyanyian para malaikat dan bala tentara surga. Natal mengajak umat beriman untuk masuk dalam karya penyelamatan Allah dan bertemu dengan Sang Juru Selamat agar mengalami damai sejahtera.
“Bersamaan dengan Perayaan Natal ini, kita memasuki masa persiapan Pemilu 2024. Kita sebagai warga bangsa akan memilih para pemimpin dan wakil rakyat. Perhelatan politik itu disamping membawa kegembiraan juga tidak jarang menyisakan dampak negatif seperti konflik dan perpecahan yang berkepanjangan di tengah masyarakat,” demikian bunyi Pesan Natal Tahun 2023 KWI dan PGI.
“Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dan dewasa dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda-beda serta waspada terhadap penyebaran benih-benih yang dilakukan hanya untuk meraih kemenangan.”
Dengan berpegang pada prinsip bahwa Allah harus dimuliakan, KWI dan PGI menegaskan bahwa politik identitas dan politik uang bukan pilihan perjuangan politik umat Kristiani. Umat Kristiani menolak politik kekuasaan yang menghalalkan segala cara termasuk mengorbankan rakyat dan merendahkan martabat luhur kehidupan.
Menurut KWI dan PGI, semangat Natal menggerakkan umat Kristiani untuk terlibat secara aktif dalam menata kehidupan berbangsa yang lebih bermartabat demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, umat Kristiani mendukung perjuangan politik yang mengutamakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Poin Lain
Dua poin lain yang ditekankan dalam Pesan Natal tersebut adalah penolakan terhadap berbagai bentuk perusakan lingkungan dan pemanfaatan media sosial secara bijaksana.
KWI dan PGI menyatakan bahwa Perayaan Natal mestinya mendorong umat Kristiani untuk semakin peduli, kritis dan berani menolak berbagai bentuk perusakan lingkungan hidup seperti pemanfaatan sumber daya alam tanpa ada upaya pemulihan, serta pencemaran air, tanah dan udara yang sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup semua makhluk.
“Tanggung jawab menjaga lingkungan hidup ini merupakan panggilan dan perutusan dari Allah sendiri untuk semua umat beriman. Kesejahteraan bagi semua makhluk hanya akan terwujud bila alam ciptaan-Nya selalu terpelihara dan terjamin kelestariannya. Oleh karena itu, bumi akan turut bersorak-sorai memuji Allah: ‘Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai’ (Mz. 96:11),” demikian bunyi Pesan Natal tersebut.
Terkait media sosial, KWI dan PGI mengajak umat Kristiani untuk memuliakan Allah dan mewujudkan damai sejahtera melalui media sosial di era globalisasi ini dengan terus menerus menyebarkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, keadilan, setia kawan, dan tenggang rasa. Hal ini menjadi penting karena keharmonisan hidup bersama dapat hancur oleh berita bohong dan ujaran kebencian yang marak di berbagai media sosial. Umat Kristiani perlu bijak dalam menerima dan menyebarkan berita.
“Para gembala pergi dan menemukan kebenaran warta yang diterima dari malaikat ketika menjumpai bayi Yesus di palungan, lalu mewartakannya kepada yang lain. Natal mengingatkan kita bahwa komunikasi dan perjumpaan di zaman digital ini pun perlu dikelola secara baik agar dapat digunakan sebagai sarana untuk mewartakan Kabar Gembira,” demikian bunyi Pesan Natal tersebut.
“Di tengah kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat, ramai dan sibuk, kita tetap membutuhkan waktu hening untuk berjumpa dengan Allah sehingga komunikasi dan perjumpaan kita dengan sesama dapat mendatangkan sukacita.”
KWI dan PGI mengakhiri Pesan Natal tersebut dengan mengajak umat Kristiani untuk terus memuliakan Allah lewat upaya-upaya baik untuk mewujudkan damai sejahtera di tengah kehidupan keluarga, Gereja, masyarakat dan bangsa.
“Secara khusus kita berdoa untuk perdamaian di daerah-daerah yang masih terjadi konflik dan kekerasan,” demikian bunyi Pesan Natal tersebut.
Pemilu serentak akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024. Menurut portal Komisi Pemilihan Umum (https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Peserta_pemilu), rekapitulasi hasil perhitungan suara akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Katharina Reny Lestari