HIS ONLY SON

846

HIDUPKATOLIK.COM – Film drama His Only Son, yang berdurasi seratus enam menit ini dibuat oleh Rockbridge Productions, Angel Studio. Film buatan dari negeri Amerika ini baru saja saya nikmati dengan menonton bersama teman-teman pada suatu cinema layar lebar di daerah Serpong. Berita tentang tayangan film ini agak terlambat saya mendapatkan informasinya, karena ternyata film ini sudah mulai ditayangkan di cinema layar lebar sejak tanggal 30 Agustus 2023.

Film ini berlatar belakang tentang kisah dari perjalanan selama 3 hari 2 malam Abraham dari tanah Kanaan menuju ke tanah Moria untuk menggenapkan mimpinya, ketika ia dipanggil oleh Tuhan. Abraham bersama dengan Ishak dan dua orang pembantunya, berjalan kaki sambil membawa seekor anak keledai. Kisah ini dapat kita baca dalam Kitab Kejadian bab 12 sampai dengan bab 22 pada Perjanjian Lama. Sedangkan kisah dalam film ini terpusat pada cerita yang ada pada Kitab Kejadian bab 22, yaitu tentang iman dan kepercayaan Abraham yang diuji oleh Allah dengan mempersembahkan Ishak, anak satu-satunya dan kesayangannya sebagai korban bakaran.

Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan. Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran. Kej 22:1-2

Di kisahkan, Abraham (Nicolas Mouawad) pada suatu pagi menyampaikan maksudnya untuk pergi ke tanah Moria kepada Sara atau Sarai, istrinya (Sara Seyed) untuk mempersembahkan korban bakaran seperti yang diinginkan Allah yang hadir dalam mimpinya semalam.

Abraham dalam perjalanan menuju tanah Moria ini ia harus membawa Ishak, (Edaan Moskowitz) anak kesayangan dan satu-satunya, dengan ditemani oleh Eliezer (Luis Fernandez-Gil) dan seorang budaknya.

Di dalam perjalanannya menuju tanah Moria, Abraham teringat akan masa Ia dan sarah menunggu janji keturunan yang akan diberikan Tuhan dan berusaha untuk mengikuti semua perintah-Nya. Diceritakan juga masa bahagia Sara yang baru mengetahui didalam dirinya telah hadir seorang bayi yang sudah lama ia nantikan di hari tuanya. Masa duka  dan tidak percayanya Sara kepada janji Tuhan, ketika ia harus berbagi cinta dan tempat tidur dengan Hagar, pelayannya, hanya demi untuk mendapatkan keturunan bagi Abraham. Kegalauan hati Abraham disepanjang perjalanan dan disetiap langkahnya, Abraham juga berdoa mohon petunjuk dan kebaikan hati Tuhan, demi anak satu-satunya yang ia cintai.

Abraham tidak berani bercerita terus terang kepada Sara bahwa ia harus mempersembahkan anaknya sebagai korban sembelihan diatas meja persembahan di tanah Moria. Dalam film ini bukan hanya keimanan Abraham yang diuji tetapi iman Sara juga diuji ketika harus menanti dengan lama sekali untuk kehadiran seorang anak yang dijanjikan Allah, diusianya yang sudah senja. Hal yang tidak mungkin akan terjadi dan janji Tuhan yang terasa salah prediksi.

Tokoh Abraham diperankan dengan sangat baik oleh Nicolas Mouawad, seorang aktor muda ganteng berusia 44 tahun kelahiran Lebanon. Sedangkan Sara atau Sarai, istri Abraham diperankan oleh Sara Seyed adalah seorang aktris cantik kelahiran tahun 1995 di Philadelphia, yang merupakan seorang penulis, penyanyi, produser dan juga pengacara International yang menangani human rights law. Film ini disutradarai dan ditulis oleh David Helling.

Alur cerita ini menjadi panjang karena sang sutradara membahas hal-hal penting yang terjadi dimasa-masa sebelum Abraham dipanggil Tuhan untuk membuat persembahan korban bakaran dari anak satu-satunya.

Dalam cerita film HIS ONLY SON ini banyak hal yang menurut saya susah sekali untuk diikuti atau dipercaya pada masa sekarang ini. Tetapi banyak pula hal yang dapat saya pelajari untuk berusaha memahami kehendak, keinginan Tuhan dan setia serta percaya akan janji-Nya sampai akhir.

Abraham yang setia dan percaya sampai akhir akan janji, perlindungan dan penyelenggaran Tuhan didalam hidupnya. Tanah perjanjian yang subur dan keturunan yang banyak seperti banyaknya bintang di langit menantinya. Abraham juga berdoa lebih keras berusaha untuk bernego dan menawar keinginan Tuhan atas korban persembahan yang menyedihkan hatinya dan Sara.

Sara atau Sarai yang meragukan Tuhan tentang tanah terjanji yang subur dan keturunan banyak bagaikan Bintang dilangit baginya. Sarah yang memberikan Hagar, pelayannya kepada Abraham demi untuk mendapatkan keturunan bagi Abraham seperti yang dijanjikan Tuhan. Sara yang menyesali perbuatannya ketika terlanjur mengambil keputusan untuk berbagi tempat tidur dan cinta kepada Hagar, pelayannya. Cinta yang terbagi dan penghinaan terjadi di dalamnya. Ya sich, dijaman sekarang ini tidak ada-lah istri yang mau berbagi cinta atau tempat tidur bagi wanita lain dengan alasan apapun.

Ishak yang penurut dan menerima keadaan sebagai tanda baktinya bagi orang tua, walaupun di hati kecilnya ia tidak percaya akan firman itu. Ketakutan dan keterpaksaan untuk menuruti keinginan Tuhan melalui mimpi  ayahnya.

Semoga saya dan anda bisa meniru kesetiaan dan besarnya iman kepercayaan Abraham yang sangat tinggi dalam menjawab setiap permintaan Tuhan. Teladan Abraham dan Sara yang selalu rajin berdoa walaupun  jawaban dari doanya yang tidak tahu kapan akan dikabulkan…..

Evi Susanto (Kontributor, Tangerang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini