Wajib Coba! Ada Demo Virtual Reality di Sanur Open Campus

621
Serunya melihat anak-anak mencoba konten pembelajaran menggunakan virtual reality (VR) di lantai 2 selasar SMP Santa Ursula Jakarta dalam acara Sanur Open Campus | HIDUP/Felicia Permata Hanggu

HIDUPKATOLIK.COM— Perkembangan teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang di berbagai bidang. Apalagi dengan hadirnya inovasi virtual reality (VR) seperti dalam metaverse dan kecerdasan buatan atau yang kita kenal dengan Artificial Intelligence (AI) membuat semua lini berjibaku dengan perkembangan pesat tersebut. Tak ketinggalan di dunia pendidikan.

Sekolah Santa Ursula (Sanur) Jakarta ikut menjawab tantangan tersebut. Mengusung visi sebagai komunitas pembelajar yang berkarakter serviam, berwawasan global, dan berbasis teknologi, sekolah ini pun memperkaya fasilitas belajar mengajarnya dengan menghadirkan teknologi di setiap ruang kelas. Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah penggunaan VR untuk pembelajaran.

Mengutip laman resmi Sekolah Santa Ursula Jakarta disebutkan bahwa untuk pertama kalinya, SD Santa Ursula menggunakan VR untuk pembelajaran pada 19 Oktober 2022. Diketahui, Sekolah Santa Ursula Jakarta bekerja sama dengan Medusa Technology dalam pengembangan teknologi ini.

Ketua III Yayasan Satya Bhakti, Suster Moekti K. Gondosasmito, OSU menuturkan bahwa antara ilmu dan kenyataan hidup harus disinkronkan. “Jika di sekolah ilmu yang di dapat beda dengan apa yang mereka hadapi dalam kenyataan akan membuat mereka bingung dan merasa ilmu itu tidak berguna. Jika sinkron, mereka bisa menganalisa dan berpikir kritis terhadap situasi yang ada,” jelasnya.

Untuk itu, disemangati oleh visi sekolah, akhirnya Sanur Jakarta  merambah metaverse dan mempersiapkan para guru untuk menghadapi era VR yang sebelumnya belum pernah terjadi. Para guru diberikan pelatihan pembuatan konten pembelajaran menggunakan VR agar mampu membuat materi yang menarik bagi para siswa/i. Disebutkan juga dalam laman itu, pelatihan ini bekerja sama dengan Millealab selaku pembuat konten VR untuk pendidikan.

Sanur Open Campus 
Selama dua hari, Sanur Jakarta mengadakan Sanur Open Campus terhitung sejak hari ini (9 September 2023) hingga besok (10 September 2023). Acara ini dibuka untuk umum. Serunya, di acara ini, pengunjung diberikan kesempatan untuk mencoba konten pembelajaran melalui VR. 

Seorang anak mencoba konten pembelajaran menggunakan virtual reality (VR) di lantai 2 selasar SMP Santa Ursula Jakarta dalam acara Sanur Open Campus | HIDUP/Felicia Permata Hanggu

Koordinator Sanur Open Campus, Martinus Didik Setyawan menginformasikan bahwa Demo VR untuk tingkat SD ada di lantai 1 serta di lantai 2 selasar SMP. “Kita ingin mengenalkan bahwa sekolah juga berproses menggunakan media metaverse di dalam pembelajaran. Ini salah satu bentuk inovasi pembelajaran kita,” ungkapnya antusias. Saat HIDUP mengunjungi booth VR terlihat antrian cukup mengular.

Martinus Didik Setyawan| HIDUP/Felicia Permata Hanggu

Saat ditemui, Ketua OSIS SMA Sanur Jakarta, Nathania Angeline turut mengungkapkan antusiasmenya dengan metaverse. “Adanya ruang VR itu sesuai banget dengan visi sekolah kami,” terangnya. Menurutnya, belajar di ruang VR tidak membosankan dan ia sangat bangga karena belum semua sekolah menerapkan teknologi tersebut.

Nathania Angeline| HIDUP/Felicia Permata Hanggu

“Menurutku, ini adalah catatan yang bagus untuk Sanur karena berkomitmen dengan visi dan tetap mengedukasi,” akunya. Apalagi menurutnya, kelas VR membuat teman-temannya menjadi semakin bersemangat untuk belajar dan tentu saja kami bangga karena fasilitas  ini mendukung proses belajar agar memiliki kekuatan daya saing yang mumpuni secara lokal dan global.

Aplikasi Serviam di Era Teknologi
Meskipun Sekolah Sanur Jakarta telah menunjukkan keseriusannya di bidang teknologi, tetapi bukan berarti meninggalkan nilai luhur yang telah membangun manusia yang dididiknya selama 165 tahun.

Menurut Suster Moekti, di era teknologi ini, serviam yang artinya melayani sungguh dengan sepenuh hati dalam arti bertanggung jawab, jika dikaitkan dengan teknologi, mengajak bagaimana teknologi itu dapat digunakan untuk menolong dan melayani orang lain. “Serviam memberi warna pada saat kita menggunakan teknologi yang artinya menghargai manusia,” jelasnya.

Suster Moekti K. Gondosasmito, OSU   Dok. HIDUP/Felicia Permata Hanggu

Aspek melayani amat penting karena di situ terkandung kemauan memberikan diri seutuhnya, bertanggung jawab, totalitas, serta melayani Tuhan. “Apa yang kita dapat dan kita terima dari Tuhan kita kembalikan kepada Tuhan,” tegasnya.

Suster Moekti pun berharap semoga anak-anak yang menimba ilmu di Santa Ursula Jakarta merasakan dirinya bertumbuh, berkembang bersama para guru. “Jangan takut untuk belajar karena belajar adalah kesempatan kita untuk mengembangkan diri maju bersama,” pesannya.

Felicia Permata Hanggu

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini