Keuskupan Agats Kehilangan Sang Seniman dan Budayawan Asmat

172
Emerickus Sarkol/ Dok. Asmat Fotografi Official
Emerickus Sarkol/ Dok. Asmat Fotografi Official

HIDUPKATOLIK.COM— Mengenang kembali perjalanan menuju Keuskupan Agats mengingatkanku akan sosok ikonik di sana. Selama musim Festival Asmat Pokman 35 berlangsung pada 6-12 Oktober 2022, Kurator Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Emerickus Sarkol senang berkelilng dengan wajah riang dengan motor listriknya lengkap dengan facin (hiasan kepala khas suku Asmat) di kepalanya. Pria kelahiran Metomka-Mindip Tanah (Boven Digoeli), 28 November 1951 ini akrab disapa ‘Pak Erick’. Ketika ia  Dikelilingi ratusan karya seni adiluhung masyarakat Asmat, semangatnya begitu terbakar. Seolah tiap karya seni yang ia hampiri memberikannya hembusan kekuatan magis.

(Alm) Emerickus Sarkol menjadi MC di acara Festival Asmat Pokmat 35 (6-12 Oktober 2023) saat acara lelang karya seni ukir dan anyaman yang dibuat masyarakat Asmat. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)
(Alm) Emerickus Sarkol menjadi MC di acara Festival Asmat Pokman 35 (6-12 Oktober 2023) saat acara lelang karya seni ukir dan anyaman yang dibuat masyarakat Asmat. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)

Dedikasi Hingga Akhir 
Kekaguman dan dedikasinya kepada karya seni masyarakat Asmat masih ditunjukkannya meskipun harus duduk di kursi roda. Tim Seleksi Ukiran-Anyaman Festival Asmat Pokman 2023 mengisahkan, meskipun dalam keadaan sakit karena luka di pergelangan kaki yang membuat dirinya tidak bisa berjalan baik, Pak Erick tetap bersemangat berangkat ke lima distrik ,yakni: Safan, Fayit, Betsbamu, Atsj, dan Akat. Di Akatlah, sejak 31 Juli-11 Agustus 2023, ia didorong dengan kursi roda untuk menilai dan menentukan ukiran dan anyaman terbaik para seniman- seniwati Asmat. Meskipun rasa sakit meradang, tetapi Erick tidak mengeluh dan tetap menujukkan semangat membara dalam kegiatan tersebut.

Emerickus Sarkol dengan bangga memperkenalkan salah satu seni ukir seniman Asmat di ajang lelang Festival Asmat Pokman 35. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)
Emerickus Sarkol dengan bangga memperkenalkan salah satu seni ukir seniman Asmat di ajang lelang Festival Asmat Pokman 35. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)

Meskipun dalam keadaan sakit karena luka di pergelangan kaki yang membuat dirinya tidak bisa berjalan baik, Erick meminta Tim Seleksi ukiran-anyaman berangkat ke distrik. Selama proses seleksi di 5 distrik itu (Safan, Fayit, Betsbamu, Atsj, Akat dari 31 Juli-11 Agustus 2023, beliau didorong dengan kursi roda untuk menilai dan menentukan ukiran dan anyaman terbaik para seniman-seniwati menuju Festival Asmat Pokman 2023.

Staf Pusat Pastoral Keuskupan Agats, Luis Elmas via Whatsapp menuturkan, “Pak Erick mengidap penyakit gula.” Secara kronologis dituturkan bahwa pada Selasa, 15 Agustus 2023, ia masuk RSUD Agats setelah 3 harinya jatuh dari motor di Agats. Oleh karena keadaan sakit berat akibat komplikasi penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi, serta radang akut luka di kaki maka dirujuk oleh RSUD Agats ke RSUD Timika atas persetujuan Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM Dengan bantuan carteran pesawat oleh Pemda Asmat, ia diterbangkan ke Timika pada Jumat, 18 Agustus 2023 didampingi 1 dokter dan 1 perawat serta anak-anaknya.

Mgr. Aloysius pun memberikan dukungannya dengan mengunjunginya di ruang ICU RSUD Timika dan mengurapi Erick dengan Sakramen Minyak Suci pada 19 Agustus 2023. Ia menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Timika pada Selasa, 22 Agustus 2023 tepat pukul 16.06 WIT dihadapan ketiga anaknya: Jimi, Peter, dan Andreas Sarkol. Jenazahnya kemudian diterbangkan pulang ke Agats-Asmat, negeri yang setia ia abdi selama 50 tahun. Hari ini, 23 Agustus 2023, almarhum disemayamkan di Gereja Katedral Salib Suci Agats setelah itu dihantar bersama umat menuju tempat peristirahan terakhir.

50 Tahun Mengabdi

Emerickus Sarkol (duduk) bersama Pastor Onesius Otenieli Daeli, OSC dan umat di Katedral Salib Suci Agats pada Minggu, 9 Oktober 2023. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)
Emerickus Sarkol (duduk) bersama Pastor Onesius Otenieli Daeli, OSC dan umat di Katedral Salib Suci Agats pada Minggu, 9 Oktober 2023. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)

Erick adalah seniman dan budayawan Asmat yang selama 50 tahun dengan penuh semangat mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian kebudayaan dan jati diri Suku Asmat. Ia tiba di Asmat pada April 1973. Sebelumnya, menempuh pendidikan di SPG Yos Sudarso (Mangga Dua-Merauke, 1972). Ia pun menikah dengan dengan Yustina D. Rettoblaut (meninggal 2007) di Katedral Agats, 3 April 1975. Dari perkawinannya memilki empat buah hati, yakni: Jimi Thomas Fransiskus Sarkol, Emerensiana Theresia Sarkol (meninggal 2023), Simon P Sarkol, dan Andreas B. Sarkol.

Dok HIDUP/Felicia Permata Hanggu
Dok HIDUP/Felicia Permata Hanggu

Erick berkarya di Keusupan Agats mulanya menjadi Guru Honorer Keuskupan Agats di SD YPPK Martinus de Porres Ayam (Mei-Desember 1973), Staf Delegatus Budaya sejak Januari 1974, Kepala Komisi Kebudayaan (2002-Agustus 2023), Kurator Museum Kemajuan dan Kebudayaan Asmat (2002-Agustus 2023) dan secara berkelanjutan bertanggung jawab sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Festival Asmat Pokman (dulu Pesta Budaya Asmat).

Seniman Asmat menunjukkan ukirannya di Festival Asmat Pokman 35. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)
Seniman Asmat menunjukkan ukirannya di Festival Asmat Pokman 35. (HIDUP/Felicia Permata Hanggu)

Selain itu, ia juga mengabdi sebagai pelayan gereja awam dengan bertanggung jawab menjadi Ketua Dewan Paroki Katedral Salib Suci Agats selama 6 periode: 1993-1996, 1996-1999, 2003-2006, 2009-2013, 2019-2023.

Ia mengabdi secara penuh untuk Gereja Katolik di Asmat bersama Keuskupan Agats selama 50 tahun (1973-2023) dalam kepemimpinan dua uskup: Mgr. Alphonse A.Sowada, OSC dan Mgr. Aloysius Murwito, OFM.

Selamat jalan Pak Erick Sarkol…

Felicia Permata Hanggu

1 KOMENTAR

  1. Selamat jalan bapa,tete Erick sarkol
    Beristirahat dalam damai
    Hidupmu adalah guru dan inspirasi banyak orang yg mengenalmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini