Gelar Konser Amal, Catholic Fellowship Jakarta Tak Ingin Sekadar Berdonasi

516
Salah satu penampilan CFJ Choir.

HIDUPKATOLIK.COM – “You’ll Never Walk Alone” membahana sekaligus memuncaki konser spektakuler “Carry the Light” di Ciputra Artpreneur, Jakarta, 12/8/2023 malam. Lagu ini tentu saja mengingatkan kita akan klub tersohor Liga Inggris, Liverpool FC. Kendati bukan di Stadion Anfield, Inggris, lagu legendaris ini berhasil menggugah sambutan hangat sekitar seribu lebih penonton konser ini.

Ananda Sukarlan (kiri-piano) dalam Rapsodia Nusantara.

Konser amal ini digelar oleh Catholic Fellowship Jakarta (CFJ) dalam rangka HUT Ke-10 komunitas orang muda berbahasa Inggris ini. Hadir menyaksikan konser ini Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, Vikaris Epikopalis dan Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta, masing-masing, Romo Edy Mulyono, SJ dan Romo Vincentius Adi Prasojo, Pr yang juga Mederator CFJ.

Konser yang terdiri dari dua babak ini menampilkan CFJ Choir, Ananda Sukarlan, Zephania Tulus Gurning, Rumah Hati Suci Girls’ Choir, Griya Asih, Angelina Darma, Monica Halim,Winny Gracia, Ratnaganadi Paramita, Ambiente Choir, Bernardus Wijaya, Ghania Harsono, dan Griya Asih Percussion and Saman, dan CVJ Volunteers.

Konser dibagi dalam dua babak. Bapak pertama menampilkan lagu-lagu Nusantara seperti Tanah Airku, Bungong Jeumpa, Cahaya dari Jawa, Sipatokaan & Ampar Ampar Pisang, Anging Mamiri, Rapsodia Nusantara, Janger, dan Emas dari Timur.

Sedangkan pada babak kedua ditampilkan 10 lagu, yaitu, Invictus, Sure on This Shining Night, Pacem, I wil Follow Him, Go the Distance, A Million Dreams, Carry the Light, Someone Like You, Ain’t No Mountain High Enough, dan You’ll Never Walk Alone.

Sepanjang konser, tampak penonton larut menikmati setiap penampilan. Di setiap akhir penampilan, tepuk tangan membahana penonton. Bahkan ketika Ambiente Choir tampil dengan kostum ”beling-beling” menyanyikan I Will Follow Him, penonton meminta paduan suara ini bernyanyi lagi. “More….more…” kata penonton sambil bertepuk-tangan.

Ambiente Choir dalam lagu I will Follow Him.

Di akhir konser, diumumkan dana yang terkumpul dari konser amal bertajuk ‘Carry the Light’.

Romo Adi Prasojo, selaku Moderator CFJ mengaku bangga dengan semua penampilan malam ini. Ia mengatakan, seiring dengan tema konser ini, konser ini memang diperuntukkan untuk menggalang dana bagi anak-anak yang membutuhkan/kurang beruntung di bidang pendidikan agar mereka dapat memperoleh pendidikan yang baik.

“Konser ini menjadi satu tanda kolaborasi antara CFJ dengan pelbagai komunitas lain atau pihak lain untuk sama-sama memancarkan cahaya juga,” katanya kepada www.hidupkatolik.com seusai konser.

Lagu terakhir konser Carry the Light.

Romo Adi mengatakan, donasi yang didapat dari konser ini akan diberikan kepada pihak-pihak terkait, sambil juga melihat, memonitor pertumbuhan tempat-tempat/pihak-pihak yang diberikan donasi.

“Ke depan tentu, kami akan mengajak pihak-pihak lain untuk terus mewujudkan bela rasa seperti semangat atau arah dasar Keuskupan Agung Jakarta,” ujarnya.

“Saya berharap, komunitas CFJ semakin beriman, semakin bersaudara, semakin berbela rasa. Selama 10 tahun komunitas ini bertumbuh dalam pertemuan-pertemuan rohani untuk peningkatan iman. Kemudian peningkatan iman diwujudkan dalam bela rasa yang nyata dan konkret dalam pelbagai aktivitas sosial. Salah satunya tentu, melalui konser amal ini dan bentuk-bentuk lain,” kata Romo Adi.

Tampak Moderator CFJ Romo Adi Prasojo (depan mengenakan batik) menyampaikan ucapan selamat kepada salah satu penampil dalam konser.

Koordinator CFJ Choir, Fransiska Darmawan kepada HIDUP, sebelum konser ini berlangsung mengatakan bahwa seluruh hasil bersih akan dipergunakan untuk membangun pusat terapi dibawah naungan Lovely Hands di Jakarta Utara, asrama SMP Bhakti Mulia di Purwodadi, Jawa Tengah, dan kelas dan toilet SMPK Flos Karmeli di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) serta memberi beasiswa kepada mahasiswa berprestasi di Universitas Katolik Santo Agustinus dari Hippo di Pontianak, Kalimantan Barat, dan melunasi tunggakan uang sekolah anak-anak yatim piatu di Yayasan Nativitas di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

“Kami ingin light yang kami bawa lebih dari sekadar donasi. Dengan berinvestasi di pendidikan, kami melihat impact-nya long-lasting. Ini sesuatu yang bisa membukakan pintu buat masa depan yang lebih baik,” imbuhnya. (FHS/Katharina Reny Lestari)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini