Melalui Program Merawat Sungai Merawat Semesta, Ketua Umum Alumnika UI, Mathilda AMW Birowo Mengajak Semua Pihak Merawat Lingkungan

188
Mathilda AMW Birowo, Ketua Alumnika UI

HIDUPKATOLIK.COM – Telah banyak pemikiran, upaya dan forum mendiskusikan tentang bagaimana cara berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan hidup. Salah satunya dengan mengadakan Hari Konservasi Alam Sedunia. Union for Conservation of Nature (I.U.C.N.) sebagai organisasi pemerhati alam terus menerus melakukan perubahan agar ekosistem kehidupan terus berjalan dengan baik.

Penyerahan selang sebagai simbolis dukungan Alumnika UI, KMK UI dan KLHK RI untuk kelestarian Sungai Ciliwung.

Berkaitan dengan kepedulian terhadap alam lingkungan, Alumni Katolik Universitas Indonesia (ALUMNIKA UI) dan Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Indonesia (KMK UI) melakukan program Merawat Sungai Merawat Semesta (MSMS), pada Sabtu, 29 Juli 2023. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Konservasi Alam Sedunia. Program ini didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI). Mengambil lokasi di seputaran sungai Ciliwung, Pasar Minggu, Alumnika UI, KMK UI beserta para mitra organisasi pencinta alam lainnya melakukan penanaman pohon di bantaran tepi sungai serta menebar bibit-bibit ikan di sungai Ciliwung.

Penanaman simbolis pohon kopi di bantaran tepi sungai Ciliwung.

Dalam kata sambutannya, Ketua Umum Alumnika UI, Mathilda AMW Birowo mengemukakan bahwa merawat lingkungan bukanlah tugas pemerintah semata, namun juga tanggungjawab bersama.

“Strategi Pentahelix perlu kita terapkan dengan melibatkan para pemangku kepentingan yakni pemerintah, masyarakat, media, pelaku bisnis dan akademisi. Program MSMS adalah juga kegiatan dalam mana kami mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam hal ini terkait dengan penerapan Ekonomi Hijau,” kata Mathilda.

Hal ini juga selaras dengan strategi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.  Witono selaku Kepala Sub Direktorat Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, dalam sambutannya sebelum melakukan penanaman pohon kopi simbolis, mengatakan bahwa, “untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup maka perlu dilakukan kolaborasi dan kegiatan yang berkesinambungan, juga komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat serta para pemangku kepentingan lainnya. Kerja sama dengan pelaku usaha misalnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). KLHK RI akan senantiasa mendukung upaya-upaya dari komunitas guna merawat lingkungan dan alam semesta.”

Sementara itu,  Ketua KMK UI, Justin Heumasse mewakili generasi muda menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan dan mengajak kawan-kawan mahasiswa merawat alam lingkungan melalui program-program berkesinambungan.

“Program MSMS ini merupakan kelanjutkan dari kegiatan tanam Mangrove yang telah kami lakukan di tahun 2022 di area Pantai Indah Kapuk. Program ini juga terlaksana berkat dukungan dari KLHK RI, untuk itu kami mengucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Program MSMS ini berlokasi di Jakarta Selatan, wilayah Gema Bersuci. Haji Royani adalah sosok yang mendirikan Komunitas Gema Bersuci, bertujuan menjaga dan merawat lingkungan khususnya yang ada di bantaran sungai Ciliwung.

Selain itu, ia juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, penelitian di bidang ilmu pengetahuan, melakukan studi banding dan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Haji Royani (kiri) dan dr. Tampubolon, ILUNI UI dalam diskusi merawat alam lingkungan di Gema Bersuci.

Dalam presentasinya Haji Royani mengutarakan, “Hal pertama yang dilakukan yaitu mengubah perilaku masyarakat terhadap fungsi lingkungan hidup dan sampah.” Berdasarkan hal ini, Gema Bersuci menutup lokasi pembuangan sampah liar di bantaran Sungai Ciliwung area Jakarta Selatan yakni daerah Pejaten Timur yang dilakukan sejak 2011.

Selanjutnya penghijauan bantaran sungai dilakukan agar program Gema Bersuci berkelanjutan.  “Kami bekerjasama dengan beberapa komunitas, instansi pemerintah dan swasta dalam program penghijauan di kawasan bantaran sungai Ciliwung. Termasuk saat ini bersama kaum akademisi dari Universitas Indonesia,” jelasnya.

Penerima Penghargaan Local Heroes ini lahir di bantaran Kali Ciliwung dan merupakan pensiunan dari BUMN. Pada 2009, Royani mendirikan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gerakan Masyarakat Bersih Sungai Ciliwung (Gema Bersuci). Konsistensi dan keseriusan dari H. Royani lah yang kemudian  menjadikan Gema Bersuci sebagai yayasan Komunitas Gema Bersuci pada tahun 2018.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini