Perayaan Maria Bunda Selalu Menolong yang Meriah di Austria

306
Misa memperingati Maria Mother Perpetual Help hari Selasa, 27 Juni 2023 di Gereja Maria am Gestade, Vienna. (Foto: Sr. Bene Xavier, MSsR)

HIDUPKATOLIK.COM – Tanggal 27 Juni adalah tanggal spesial bagi Kongregasi Redemptorist karena pada hari tersebutlah merupakan Pesta Maria, Bunda Selalu Menolong (Mother Perpetual Help/Mutter von der immerwährenden Hilfe). Kongregasi Redemptorist mendapat mandat untuk memperkenalkan ikon Maria Bunda Selalu Menolong kepada seluruh dunia.

Perayaan di Gereja Maria am Gestade

Selasa, 27 Juni 2023 bertempat pada Altar Maria, Mutter von der immerwährenden Hilfe di Gereja Maria am Gestade, Wina Austria diadakan Perayaan Ekaristi meriah dalam rangka pesta tersebut. Misa dipimpin oleh Pater Dominic O´Toole, CSsR (Rektor Biara Redemptorist, Maria am Gestade), seorang imam CSsR asal Irlandia yang telah lama tinggal di Wina. Hadir pula sebagai asisten, Sr. Bene Xavier MSsR (orang Indonesia pertama di Kongregasi MSsR) yang juga tinggal di Wina. Misa dihadiri oleh sekelompok umat yang secara khusus berdevosi kepada Maria Bunda Selalu Menolong. Kelompok ini selalu berkumpul setiap hari Selasa sore untuk berdoa Rosario di Gereja Maria am Gestade dan dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi.

Pater Dominic O´Toole, CSsR (Rektor Biara Redemptorist, Maria am Gestade), asal Irlandia memimpin Misa dengan mengenakan kasula model klask bordiran Maria Bunda Selalu Menolong. (Foto: Sr. Bene Xavier, MSsR)

Pater Dominic mengenakan kasula model klasik dengan bordiran Maria Bunda Selalu Menolong. Misa semakin khusuk didukung keindahan musik yang dimainkan dari sebuah orgel, keindahan altar bergaya gothik yang memiliki warna emas pada ornamennya, lilin-lilin yang menyala di altar serta wangi dupa yang terus tercium sepanjang misa. Setelah Bacaan Injil, kepada seluruh umat yang hadir dikisahkan tentang sejarah ikon Maria Bunda Selalu Menolong.

Altar Maria Mutter von der immerwährenden Hilfe dibangun sejak abad ke-12 sehingga masih meninggalkan model meja altar yang menempel ke Tabernakel. (Foto: Sr. Bene Xavier, MSsR)

Altar Maria Mutter von der immerwährenden Hilfe dibangun sejak abad ke-12 sehingga masih meninggalkan model meja altar yang menempel ke Tabernakel. Pater Dominic pun memimpin misa dengan posisi membelakangi umat (tampak seperti Tridentine Latin Mass), namun tetap menggunakan ritus yang baru, Missale Romanum. Hal semacam ini banyak ditemukan di Austria, seorang imam memimpin misa dengan ritus baru tapi dalam posisi membelakangi umat. Itu karena banyak gereja di Austria yang telah dibangun sejak ratusan lalu ketika Gereja Katolik masih menerapkan ritus Latin kuno.

Perayaan di Gereja Maria von der Immerwährenden Hilfe

Setiap bulan di tanggal 27 diadakan Perayaan Ekaristi khusus sebagai penghormatan kepada Maria Bunda Selalu Menolong di Pfarrkirche Maria Mutter von der Immerwährenden Hilfe (Gereja Paroki Maria Bunda Penolong Abadi) di Wina Austria. Kegiatan ini selalu ramai diikuti umat dari berbagai paroki di Wina dan diistilahkan Stadt Wahlfahrt (ziarah kota). Di akhir Perayaan Ekaristi, ikon (replika) Maria Bunda Selalu Menolong akan diarak dalam suatu prosesi keliling gereja. Selama prosesi tersebut, umat menyanyikan lagu-lagu Maria, dilanjutkan dengan doa novena kepada Maria Bunda Selalu Menolong dan ditutup dengan berkat menggunakan ikon tersebut.

Mengenal lebih dekat tentang Ikon Maria Bunda Selalu Menolong

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong menampilkan sosok Bunda Maria dalam balutan jubah merah dan mantol biru yang sedang menggendong kanak-kanak Yesus. Diperlihatkan Yesus tampak seperti ketakutan karena di kanan dan kiri Bunda Maria ada sosok Malaikat Mikael dan Malaikat Gabriel. Malaikat Mikael membawa tombak, lembing, bejana berisi cuka dan empedu. Sedangkan Malaikat Gabriel membawa salib dan paku. Gambar ini menyiratkan, Yesus diperlihatkan pesan bahwa suatu hari ia akan menderita dengan benda-benda yang dibawa kedua malaikat tersebut dan kanak-kanak Yesus meminta perlindungan Bunda Maria.

Bordiran “Bunda Maria Selalu Menolong” pada kasula yang dikenakan Pater Dominic O´Toole, CSsR

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong diketahui dilukis oleh seorang seniman Eropa Timur. Tidak diketahui jelas kapan pastinya ikon tersebut dibuat, namun diperkirakan sekitar abad 13 atau 14 dan berasal dari Pulau Kreta, Yunani. Pada 1798 di era Napoleon Bonaparte terjadi peperangan dan gereja tempat disimpannya ikon ini pun hancur. Ikon yang berukuran 45 cm x 53 cm ini ditemukan 70 tahun kemudian di antara puing-puing reruntuhan gereja.

Lalu pada 11 Desember 1865 Paus Pius IX memberikan mandat kepada Kongregasi Redemptorist (CSsR) untuk memperkenalkan ikon tersebut kepada seluruh dunia dan kemudian sejak 26 April 1866 ikon tersebut ditempatkan di Gereja Alphonsus Liguori, Roma Italia.

Di kemudian hari, Paus Paulus VI menegaskan bahwa pemberian nama Bunda Selalu Menolong sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II karena menekankan pengasuhan Bunda Maria terhadap Gereja yang masih terus berjuang di dunia.

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong ini menyiratkan 3 peristiwa Rosario, yaitu peristiwa gembira (saat Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel), peristiwa sedih (saat Yesus menderita dan wafat di salib), serta peristiwa mulia (saat Yesus dan Maria naik ke surga). Hingga kini, di seluruh dunia banyak umat Katolik berdevosi kepada Maria Bunda Selalu Menolong.

Apakah Anda sudah berdevosi kepada Maria Bunda Selalu Menolong?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini