Sepuluh Uskup Hadiri Misa Pembukaan Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia

214
Misa pembukaan Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia (Karina - KWI) di Paroki St. Petrus Batam/Yusti H. Wuarmanuk

HIDUPKATOLIK.COM -Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia (Karina-KWI) dibuka dengan Misa syukur di Gereja Paroki St. Petrus, Lubuk Baja, Batam, Selasa, (23/5/2023). Misa syukur ini dipimpin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjami, OSC.

Hadir dalam Misa ini Uskup Pangkal Pinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM; Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM; Uskup Emeritus Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ; Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap; Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi; Uskup Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga; Uskup Palangkaraya, Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF; Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat; dan Uskup Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR. Selain itu, hadir juga puluhan Romo baik sebagai peserta Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia maupun para Romo yang bertugas di paroki-paroki sekitar Batam.

Dalam pesannya, Ketua KWI mengajak umat untuk menyadari kehadiran mereka di tengah masyarakat. Sebutnya, pelayanan Caritas selalu bersumber pada Allah lewat Ekaristi di mana ada perjumpaan dengan Allah. Maka tugas utama Caritas adalah menghadirkan wajah Allah yang penuh cinta kasih. Hadir bagi mereka yang kecil, menderita, miskin, dan difabel.

Sebutnya lagi, bila Caritas bersumber dari Allah maka fokus nilai-nilai cintah kasih, kebenaran, kebenaran, keadilan, perdamaian, keindahan, dan keutuhan ciptaan.

“Caritas harus menjadi penjaga pintu kemanusiaan. Sebab saat ini ada begitu banyak masalah kemanusiaan, maka butuh partisipasi semakin banyak orang. Kita butuh pioner-pioner kemanusiaan,” harap Mgr. Subianto.

Tak lupa Mgr. Subianto juga menegaskan posisi KWI terkait kasus Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus yang beberapa waktu lalu dilaporkan terkait dugaan kasus Pekerja Migran Indonesia. “Saya sudah berkoordinasi dengan banyak pihak. Terkait situasi ini, KWI memastikan siap berdiri di belakang Romo Paschal untuk memutuskan mata rantai perdagangan manusia. Demi kemanusiaan, Gereja tidak lepas tangan,” sebutnya.

Misa pembukaan Jaringan Nasional Caritas Indonesia ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya umat Paroki St. Petrus mengikuti Perayaan Ekaristi dihadiri beberapa uskup dan puluhan romo. “Misa ini diwarnai sukacita dan umat merasa sangat bersyukur. Mereka bisa langsung bertemu dengan Ketua KWI yang selama ini hanya ditonton di televisi atau media sosial,” ungkap Mgr. Adrianus Sunarko.

Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia (Karina-KWI) ini berlangsung di Beverly Hotel Batam,Senin-Jumat, 22-26 Mei 2023. Tema pertemua ini adalah “Kerja Sama dalam Persaudaraan demi Keutuhan Ciptaan”. Hadir dalam pertemuan itu seluruh Caritas Keuskupan, Komisi PSE setiap keuskupan dan dari Caritas Luar Negeri.

Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk mengatakan Batam dipilih menjadi tempat pertemuan sebagai bentuk dukungan Gereja Katolik Indonesia terkait tema migran, pengungsi, dan anti perdagangan manusia.

“Secara khusus memberikan perhatian terhadap karya KKP-MP Keuskupan Pangkal Pinang dalam bidang migran dan anti human trafficking yang sudah berlangsung saat inil Batam juga menjadi “daerah transit dalam isu ini,” ujar Romo Fredy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini