HIDUPKATOLIK.COM – Pembasuhan kaki sudah menjadi tradisi dalam Liturgi Kamis Putih. Hal ini meneladani Yesus yang dahulu membasuh kaki para rasul saat Perjamuan Malam Terakhir. “Tidak semua kamu bersih.”
Perkataan Yesus ini mengingatkan kita bahwa kita adalah orang berdosa yang sudah semestinya senantiasa membersihkan (memperbaharui) diri.
Hingga kini, tradisi tersebut masih terus dilakukan. Paus Fransiskus pernah membasuh kaki para narapidana. Beberapa “pembaruan” pun mulai dilakukan.
Pada Kamis Putih di Keuskupan Agung Wina, Christoph Kardinal Schönborn dalam kesempatan Misa Kamis Putih di Katedral Stephan membasuh kaki para ibu dan anak-anak perempuan.
Seorang imam, Pastor Gerald Gump memberikan jasa mengelap/menyemir sepatu secara cuma-cuma kepada orang-orang yang lewat di Karlsplatz, Wina Austria.
Beberapa tahun lalu, Pater Hütter di Gereja Maria am Gestade juga pernah mengundang para tunawisma untuk dibasuh kakinya pada Misa Kamis Putih.
Tampaknya Keuskupan Agung Wina mulai berusaha memberikan cara atau alternatif baru dalam tradisi pembasuhan kaki hingga bukan melulu laki-laki yang dibasuh kakinya, atau bukan melulu dilakukan di dalam gereja. Karena makna yang mau disampaikan adalah semangat cinta kasih, pelayanan, dan juga kesetaraan gender.
Sr. Bene Xavier, MSsR, dari Wina, Austria
