Kunjungi Seminari Palembang, Duta Besar Vatikan Mgr. Piero Pioppo Ajak Seminaris Berjuang Membangun Kekudusan

554
Mgr. Piero Pioppo tiba di Seminari St. Paulus Palembang disambut para seminaris.

HIDUPKATOLIK.COM – Usai Perayaan Ekaristi Penahbisan Katedral Palembang, sebelum mengakhiri lawatan pastoralnya, Nuntius Apostolik (Duta Besar Vatikan untuk Indonesia), Mgr. Piero Pioppo menyempatkan diri mengunjungi Seminari Menengah St. Paulus Palembang, Sabtu, 25/3/2023.

Mgr. Piero Pioppo (kanan) menyampaikan dukungan kepada para seminaris.

Tampak hadir mendampingi Nuntius adalah Pastor Michael Pawlowitz (Sekretaris Nuntius), Mgr. Yohanes Harun Yuwono (Uskup Agung Palembang), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC (Ketua KWI/Uskup Bandung) dan sejumlah imam.

Para seminaris menyuguhkan musik Kolintang menyambut kehadiran Mgr. Piero Pioppo dan rombongan.

Seminari ini merupakan rumah pembinaan bagi para calon imam milik Keuskupan Agung Palembang. Seminari dikelola bersama oleh para imam Kongregasi SCJ, imam diosesan dan para suster Kongregasi FSGM. Saat ini ada 83 seminaris yang sedang menjalani pembinaan di sini.

Seminari yang sudah berusia 75 tahun ini telah menghasilkan banyak alumni, baik yang menjadi imam, biarawan maupun tenaga pastoral awam dan tokoh umat yang berkarya di banyak tempat, khususnya Sumatera Bagian Selatan.

Ada 4 alumni seminari ini yang telah menjadi uskup, yaitu alm. Mgr. Andreas Hendrisoesanta SCJ (Uskup Tanjungkarang), Mgr. Aloysius Sudarso SCJ (Uskup Emeritus Palembang), Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan Mgr. Vincentius Setiawan Triatmojo (Uskup Terpilih Tanjungkarang).

Kehadiran Nuntius memberi pengalaman sukacita tersendiri bagi para seminaris. Salah satu ungkapan sukacita itu diwujudkan dengan penampilan kelompok musik tradisional Kolintang yang menghibur dengan sejumlah persembahan lagu, antara lain lagu daerah dari Jawa Barat berjudul Manuk Dadali.

Mgr. Pioppo menyampaikan kepada para seminaris bahwa ia sudah sering mendengar dan membaca tentang Seminari ini.

Mgr. Piero Pioppo memberkati para seminaris.

Ia mengatakan bahwa Seminari ini merupakan tempat yang baik dan nyaman bagi para seminaris sebagai calon pelayan Gereja masa depan untuk belajar membina diri secara rohani maupun intelektual dengan sebaik-baiknya. Belajar untuk mencintai siapa saja, seperti yang diteladankan oleh Yesus sendiri.

Ia berharap agar momen menyongsong puncak perayaan syukur 75 tahun seminari ini, menjadi saat yang tepat untuk mengupayakan sesuatu yang baik agar semakin banyak kaum muda yang mau datang menjalani pembinaan di seminari sebagai seorang calon imam.

“Lihat kita semua sudah berkumpul di sini dan masih ada banyak bangku yang kosong. Mari kita berusaha memberikan teladan hidup yang baik dan mengundang sebanyak mungkin teman-teman kaum muda yang lain untuk masuk ke seminari,” ajaknya.

Mgr. Piero Pioppo di tengah para seminaris.

Kelahiran Italia ini pun menasihati para seminaris tentang pentingnya membangun kekudusan dalam hidup pada dunia yang semakin modern ini.

“Mari saling mendukung satu sama lain untuk terus berjuang membangun kekudusan dalam hidupmu. Ada gambaran Yesus Gembala Baik, Yesus yang tersalib, Santo Yosep dan Sakramen Mahakudus di tabernakel di tempat ini yang dapat menolongmu untuk terus berjuang dalam jalan kekudusan,” ujarnya.

Ada sukacita dan kegembiraan terpancar dalam perjumpan tersebut. Semoga perjumpaan ini meneguhkan para pembina untuk semakin setia menjalani tugas perutusan membina para calon imam masa depan dan para seminaris pun semakin setia, bergembira dan bersemangat dalam menjalani masa-masa formasio di seminari dalam bingkai 4S sebagai pilar pembinaan, yaitu Sanctitas (Kekudusan), Sanitas (Kesehatan), Scientia (Ilmu Pengetahuan) dan Socialitas.

Romo Titus Jatra Kelana (Palembang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini