HIDUPKATOLIK.COM – GEREJA Katolik sering disebut communion of communities atau komunitas yang terdiri dari komunitas-komunitas kecil atau kelompok kategorial. Kelompok-kelompok kategorial yang ada merupakan kekayaan Gereja yang dengan berbagai cara ikut berpartisipasi dalam perutusan Gereja universal pada umumnya atau Gereja lokal pada khususnya.
Kesadaran bahwa Gereja terbentuk karena adanya persekutuan orang-orang yang percaya pada Yesus membuat Komunitas Pelayanan dan Persaudaraan St. Fransiskus Asisi (KPP-FA), Paroki Bidaracina, Gereja St. Antonius Padua, Jakarta Timur mengadakan Rekoleksi Pengurus dan Anggota.
Rekoleksi ini sebagai bentuk evaluasi terhadap program-program kerja tahun sebelumnya dan menguatkan semangat pelayanan di tahun 2023 ini.
Rekoleksi yang diadakan Sabtu-Minggu, 4-5 Maret 2023 di Griya Immaculata Cisarua Puncak Bogor dihadiri pengurus dan anggota KPP 23 orang dan 1 orang Romo Pembimbing. Jumlah peserta sementara dibatasi sesuai kapasitas tempat menginap dan teman-teman yang lain ada kegiatan lain sehingga tidak bisa hadir.
Frans Dwikoco selaku penasehat KPP mengatakan, persiapan relatif pendek hanya 1 bulan oleh panitia yang dikoordinir oleh Ibu Ida dan Tim Panitia dan pada akhirnya dapat selesai sesuai rencana yang telah disusun.
Para peserta begitu antusias hal ini terekam dalam perjalanan dari halaman gereja St. Antonius Padua ke Griya Immaculata Cisarua. Sukacita ini pertama-tama karena ada semangat untuk hidup bersekutu bersama sesama anggota komunitas.
Kegiatan Hari Pertama
Di temanin mentari pagi, membawa kelompok pelayanan yang mengikuti spiritualitas St. Fransiskus Asisi ini menikmati perjalanan. Meski mengalami sedikit kemacetan di pertigaan Gadog, tetapi tidak menghilangkan semangat mereka untuk mendapatkan siraman rohani dalam rekoleksi nanti. Dalam perjalanan, tak lupa mereka mencicipi bubur ayam gerobak bersama para pelancong domestik lainnya yang berwisata ke Puncak Bogor.
Di hari pertama ini, peserta menikmati tawaran keindahan dari Girya Immaculata yang asri dan tenang. Ada kamar tidur yang sederhana tetapi nyaman, ruang kegiatan, ruang santi, kolam renang dan halaman Griya dengan taman dan kebun yang luas membuat peserta sungguh menikmati rekoleksi kali ini.
“Sebagai Tuan Rumah Ibu Wendah mengajak keliling lokasi rekoleksi dan menjelaskan seluruh bagian dari Griya Immaculata yang sejuk dan asri dan tentunya menambah semangat anggota KPP FA untuk ber-rekoleksi bersama dan melaksanakan kegiatan,” ujar Frans.
Pada siang hari, peserta menikmati makan siang dalam kebersamaan. Makanan yang tersedia terasa begitu nikmat karena dinikmati bersama-sama. Ada banyak cerita dan penguatan dari peserta.
Pembukaan Rekoleksi
Pembukaan Rekoleksi KPP FA pada Pukul 13.00 WIB. Sebagai Ketua KPP FA, Ibu Lita Kristiani menyampaikan beberapa hal terkait dengan harapan dan visi-misi KPP FA kedepannya.
Ibu Lita mengatakan, meski masa pandemi sudah dilewati, KPP FA harus tetap berkomitmen dalan melayani. Program Karya pelayanan akan dilaksanakan di tahun 2023 ini dengan dukungan dan kerjasama seluruh anggota. Maka dibutuhkan kesolidan dari setiap anggota agar tetap semangat melayani.
Selain itu, dinamika organisasi selalu dipertahankan dan kekompakan dalam melayani juga menjadi perhatian bersama. Ada juga penjelasan soal iuran bulanan minimal 5.000 per anggota demi pelayanan bersama.
Materi I
Sementara itu, tampil sebagai pembawa materi 1, Frans Dwikoco mengajak peserta untuk mengenal lebih jauh profil KPP FA. Ia mengatakan bahwa KPP FA ini sudah melayani selama 12.5 tahun atau tepatnya sudah berdiri sejak 2010. Hari ulang tahun KPP FA adalah setiap 20 Agustus 2010.
Awalnya KPP FA berdiri dengan nama KPP St. Fransiskus Padua, lalu di tahun 2012 berganti nama menjadi KPP St. Fransiskus Asisi dan resmi menjadi kelompok kategorial dari Paroki St. Antonius Padua Bidaracina.
Frans juga kembali menyegarkan ingatan para peserta terkait makna Logo, motto pelayanan, visi dan misi KPP FA serta nilai-nilai yang terekam dalam setiap karya pelayanan KPP FA.
“Ada juga penyegaran struktur organiasi, lalu penjelasan program karya pelayanan tahun 2023 dan menjelaskan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan ole Bidang Koor/PS, Bidang Sosial, Bidang Kerahiman Ilahi, Bidang Pengembangan Organisasi,” ungkap Frans.
Setelah sesi 1 selesai pada Pukul 15.00 diadakan Doa Kerahiman Ilahi yang dipimpin Ibu Rina dan Oma Christ. Doa secara khusyuk para peserta sebagai penghormatan kepada Yesus, sang kerahiman sejati. Lalu dilanjutkan Misa oleh Pastor Antonius Heruyono, SCJ.
Materi 2
Pastor Heruyono tampil membawa materi 2 dengan tema, “Melayani dalam Persaudaraan”. Pada sesi ini ada banyak sharing pengalaman dan penguatan para anggota yang sudah melayani. Pengalaman suka dan duka, jatuh bangun dikuatkan kembali oleh Pastor Heruyono dengan bagaimana pelayanan yang baik dan menurut ajaran Katolik. Diperkuat dengan dasar-dasar alkitabiah membuat anggota KPP semakin meyakini akan pelayanan yang dilakukan.
Menurutnya, setiap anggota KPP FA harus berusaha dan keluar dari zona nyaman menjadi pelayan-pelayan gereja dalam pelayanan persaudaraan. Meninggalkan kenyamanan itu tidak mudah karena banyak pertimbangan dan dinamika, apalagi kita masih dalam dunia kerja, ada penghasilan cukup untuk keluarga, dll, lain halnya meninggalkan pekerjaan yang tidak banyak fasilitas, keluar biaya, ini menjadi pertimbangan atau masalah pribadi.
“Menuju ke tempat yang tidak nyaman seperti pengalaman Petrus dalam melayani berjumpa sang Guru Yesus. Mereka Tidak bersama dengan Yesus saat ini karena panggilan Murid harus segera dilaksanakan adalah segera untuk turun gunung dan melayani umat dan mungkin tidak disukai banyak orang,” ujar Pastor Heruyono sambil mengajak agar peserta kembali membuka diri dan waktu untuk melayani Tuhan.
“Kita diminta turun gunung menemui orang yang kurang beruntung dan membutuhkan bantuan dan pertolongan, menjumpai dunia baru demi mengangkat mereka semua yang berkekurangan dan kurang perhatian sebagai saudara kita,” tegasnya.
Menurut Kacamata Iman, sebutnya lagi, panggilan Kristus adalah sebagai orang beriman, kita tidak mendapat apapun malahan berkorban. Kenapa kita mau dan yakin dari janji yang diberikan Allah asal setia pada Tuhan yang memanggilnya. Kadang situasi yang tidak mudah tapi dari Iman, kita mendapatkan jalan yang baik menuju Tuhan kita dan setia padaNya dan diberikan tempat yang layak kelak di surga.
“Kita tidak lama-lama dalam kenyamanan hidup, kita ingat pesan Yesus saat turun gunung untuk menemui saudara kita yang membutuhkan. Mari hilangkan ego, gosip pribadi, mau menang sendiri, banyak mengatur, banyak bicara sedikit bekerja dalam organisasi dan tujuan yang sama kita mari menuju kesempurnaan. Bapa kita sempurna, maka kita berusaha menjadi sempurna juga dihadapan Tuhan dengan pelayanan dan persaudaraan kita.”
Pada malam hari dibuat malam keakraban dengan berbagai kegiatan seperti berbeque, dengan bakar sate, jagung, ubi termasuk bergembira bersama lewat nyanyian, berdansa dan sebagainya.
Di hari kedua, para peserta dimanjakan dengan kegiatan-kegiatan kegembiraan seperti olah ragam pagi yaitu jalan santai ke Ujung Bukit Griya Immaculata dan senam pagi modern yaitu poco-poco, gemu famire, kakak endah, dan sebagainya.