Vikjen Nusantara: Bersinergi dan Berkolaborasi

124

HIDUPKATOLIK.COM – BETAPA kita tidak bersyukur, bertanah air, kaya dan subur… Ini penggaLan lagu dalam buku nyanyian Gereja Katolik. Ya, memang. Nusantara ini kaya dan subur. Benih iman Katolik terus bertumbuh dan menghasilkan buah-buah ‘melimpah’. Tak terbilang jumlah bruder, suster, frater, imam yang kini menjalankan misi di luar negeri mulai dari Afrika, Eropa hingga Amerika Latin.  Saat para Vikaris Jenderal (Vikjen) dari 21 keuskupan berkumpul untuk Jakarta, 6-9 Februari 2023 lalu, kekayaan iman itu terpampang penuh warna-warni iman. Kekayaan iman tak hanya mulai ‘melimpahnya’ panggilan hidup religius tapi juga para awam yang terus menunjukkan ketangguhannya dalam berpastoral. Sebut saja, di sebuah keuskupan dengan ratusan stasi, para awamlah yang tampil memimpin ibadat di dalam gereja setip hari minggunya.

Sharing para Vikjen sungguh menunjukkan horizon yang amat dinamis Gereja Katolik di persada Nusantara ini, dari Merauke sampai ke Sabang. Di ujung paling Timur, Keuskupan Agung Merauke dan di ujung paling Barat, Keuskupan Agung Medan, di ujung Utara ada Keuskupan Manado, dan ujung Selatan (Pulau Rote) ada Keuskupan Agung Kupang. Gerak pastoral masing-masing keuskupan tampak kaya dengan warna tantangan dan harapan. Ada keuskupan dengan jumlah umat mencapai ratusan ribu jiwa, namun ada keuskupan yang tak sampai dua puluh ribu jiwa. Bukan berarti tantangan yang dihadapi keuskupan dengan jumlah besar lebih ringan bila dibandingkan dengan keuskupan dengan jumlah kecil. Di keuskupan dengan jumah umat kecil, misalnya, mencari bibit-bibit panggilan menjadi problematika sendiri. Dengan kata lain, setiap keuskupan punya dinamikanya sendiri. Di sana-sini terdapat kesamaan tata kelola, namun di sisi-sisi lain, terdapat hal-hal mamang menjadi ciri khas (baca: kekayaan rohani) keuskupan yang bersangkutan.

Pertemuan yang baru diadakan untuk ketiga kalinya ini memang menjadi tempat yang tepat bagi para Vikjen untuk selain berbagi suka dan duka, juga menggali pengalaman yang dapat diterapkan di keuskupannya. Juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam satu kesatuan Gereja Katolik yang satu, kudus dan apostolik. Hal ini pun diakui oleh para Vikjen yang sempat berbincang-bicang dengan majalah ini.

Sisi lain yang juga menjadi perhatian para Vikjen adalah penguatan atau pemberdayaan umat dari sisi ekonomi. Tampak keuskupan-keuskupan memberi perhatian yang besar kendati bidang ekonomi adalah ranahnya pemerintah. Ada pelbagai upaya yang ditempuh untuk membantu umat seperti terus menggalakkan koperasi (Credit Union), lembaga keuangan mikro, dan lain-lain.

Panorama yang tergambar dari pertemuan para Vikjen ini juga menjadi ajang untuk saling mengenal di antara para Vikjen. Kedekatan dan persaudaraan di antara mereka menjadi bekal kuat dalam penggembalaan umat Katolik dengan terus menggalakkan semangat kecintaan kada tanah air (Nusantara) dan kepedulian kepada sesama anak-anak bangsa tanpa membedakan latar-belakangnya.

HIDUP, Edis No. 09, Tahun ke-77, Minggu, 20 Februari 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini