HIDUPKATOLIK.COM – PW St. Skolastika. Kej. 3:1-8; Mzm. 32:1- 2,5,6,7; Mrk. 7:31-37
PENYEMBUHAN seorang tuli dan gagap dalam Injil hari ini menunjukkan beberapa ciri khas berikut ini. Pertama, penyembuhan personal. Pada umumnya Yesus melakukan karya penyembuhan secara terbuka di depan orang banyak, dengan satu formula kalimat atau satu sentuhan semata. Namun penekanan terhadap aspek personal dari karya penyembuhan kali ini begitu kuat ketika Yesus memisahkan orang itu dari khalayak ramai, menyentuh telinga dan lidahnya, dan mengucapkan kata “terbukalah”. Itu berarti Yesus tidak hanya membawa penyembuhan secara fisik bagi yang
bersangkutan. Yesus juga membebaskan pribadi bersangkutan dari belenggu keterasingan dan tekanan mental yang menghantui orang tersebut selama ini.
Kedua, inisiatif karya penyembuhan. Karya penyembuhan ini muncul atas bantuan orang lain yang membawa orang tuli dan gagap itu untuk bertemu Yesus. Gereja sebagai komunitas pengikut Yesus hendaknya memiliki peran yang sama yaitu sebagai support group bagi orang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir sehingga mereka dapat menemukan Yesus di dalam pengalaman hidupnya.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma