Melihat Makna di Balik Setiap Peristiwa

282

HIDUPKATOLIK.COM – BULAN Oktober 2022 adalah bulan yang sangat menyedihkan hati. Ketika itu saya mendengar dan membaca berita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan telah terjadi, baik itu di dalam negeri sendiri mau pun di luar negeri. Padahal sebelumnya, selama tiga tahun belakangan ini berita tentang kematian yang menimpa banyak orang di masa  pandemi Covid-19 menyerang dunia belum juga benar-benar usai. Dunia kembali dikejutkan dengan berita kematian banyak orang, ketika euforia keinginan untuk berkumpul dan bertemu di dalam suatu acara yang telah lama beku karena pandemi.

Awal peristiwa mengagetkan ini terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022. Ketika  pertandingan sepak bola piala Liga 1 antara Persebaya melawan Arema FC di gelar di Stadion Kanjuruan, Malang, Jawa Timur. Di akhir pertandingan, polisi yang berjaga berusaha untuk menghalau para penonton yang turun ke lapangan. Banyak penonton yang panik dan berebutan untuk bisa keluar dari stadion ketika polisi menembakkan gas air mata ke lapangan. Dilaporkan ada 131 orang yang meninggal kala itu.

Pada tanggal 29 Oktober 2022, ada banyak orang berkumpul di sebuah jalan distrik Itaewon, Korea Selatan untuk merayakan Hallowen. Banyak orang yang tak sadar bahwa mereka telah terjebak di dalam gang sempit berukuran 3,2 meter itu. Mereka berdesak-desakan, ada yang terinjak-injak, sesak nafas, lemas hingga meninggal dunia. Dilaporkan ada 154 orang yang meninggal dunia dan banyak pula yang terluka. Pemerintah Korea Selatan membuat tempat peringatan dan menurunkan bendera setengah tiang selama beberapa hari.

Sehari setelah peristiwa Itaewon, kembali dunia dikejutkan dengan peristiwa yang terjadi di India. Sebuah jembatan gantung penyeberangan untuk wisata di negara bagian Gujarat, India, ambruk dan menewaskan 135 orang. Jembatan yang berusia 143 tahun ini melintasi Sungai Machchu di Morbi sepanjang 230 meter. Jembatan gantung ini baru saja selesai di renovasi dan di buka kembali pada tanggal 26 Oktober 2022. Salah satu kabel yang menjadi penguat struktur jembatan dilaporkan putus, sehingga ambruk ke sungai.

Peristiwa-peristiwa kematian yang menyedihkan ini membuat saya berpikir dan merenung.  Apakah yang ingin Tuhan sampaikan dan tunjukkan melalui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi saat ini?

Selama dua pekan sebelum Masa Adven ini, saya juga mendapati bacaan liturgi Gereja yang menyuguhkan banyak sekali penglihatan-penglihatan di masa lalu yang bisa saja akan terjadi di masa sekarang ini.  Melalui bacaan-bacaan dari kitab Wahyu yang disandingkan dengan bacaan-bacaan dari Injil Lukas.

Melalui Yohanes, Tuhan berfirman dan berbicara tentang seruan untuk suatu pertobatan. Pertobatan bukan hanya untuk seorang tetapi untuk semua orang  di dunia ini yang percaya kepada-Nya.

Banyak bacaan-bacaan pada masa sebelum Adven tiba yang menarik perhatian saya, salah satunya adalah; ada orang buta yang percaya dan berseru mohon kesembuhan kepada Tuhan. Ada perjumpaan Zakheus  seorang pemungut cukai dengan Tuhan, yang membuat ia bertobat dan mendapatkan keselamatan.

Yesus juga mengusir para pedagang yang berdagang di Bait Allah yang telah berubah fungsinya. Ada pula tanda-tanda dunia akan diruntuhkan melalui gempa, perang , penyakit dan kelaparan.  Wah banyak sekali yang ingin Tuhan sampaikan melalui bacaan-bacaan itu.

Mari kita mencoba untuk belajar dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan mengambil makna kebaikan-Nya. Kehidupan di dunia ini adalah awal dari peziarah hidup manusia. Dari mulai ketika sebuah janin tercipta, berada di dalam kandungan ibu hingga sampai waktunya dilahirkan untuk merasakan ganasnya kehidupan dunia ini. Melalui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi Tuhan menunjukkan kuasa-Nya, kebesaran-Nya dan kasih-Nya kepada umat-Nya.

“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Matius 24 : 42)

Semua peristiwa yang terjadi tidak lepas dari rencana Tuhan bagi umat-Nya. Penderitaan di dunia ini mengajarkan kita untuk mau tetap percaya dan setia hanya kepada-Nya. Peristiwa kematian yang terjadi adalah akhir dari peziarah kita di dunia ini untuk menuju kehidupan kekal yang di janjikan-Nya.

Semua orang pasti akan kembali ke rumah Bapa, dengan cara dan waktu yang berbeda-beda. Peristiwa kematian tidak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, kita hanya menunggu kapan gilirannya saja. Oleh karena itu kita harus selalu menabung kebaikan, mengurangi kebencian, mau berbagi, mau mengakui kesalahan dan berusaha untuk bisa menjadi penyalur berkat bagi orang lain. Berjaga-jaga senantiasa hingga waktunya tiba…. mumpung masih diberi waktu.

Setiap peristiwa yang terjadi merupakan salah satu cara untuk bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan merupakan peristiwa yang sangat istimewa, membawa saya kepada suatu kelegaan hati, merasakan dikasihi, diampuni dan di cintai-Nya.

Percayalah selalu, bahwa setiap peristiwa dan perjumpaan dengan sesama Tuhan punya maksud. Tuhan ingin menunjukkan ataupun mengajarkan sesuatu kepada saya dan anda arti kehidupan yang fana ini. Ada kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, sukacita, penyesalan, kemarahan dan banyak lagi.

Saya hanya bisa berdoa dan mengucap syukur atas semua peristiwa dan perjumpaan yang Tuhan izinkan untuk terjadi.

Saya juga mohon agar diberikan kekuatan dan bimbingan agar bisa menjalaninya dengan baik.

Semoga penglihatan dunia di masa yang akan datang bisa lebih baik lagi dan melegakan hati.

Semoga semua orang yang telah kembali ke rumah Bapa diampuni dosanya dan diberikan kedamaian abadi di Surga.

Eviantine Evi Susanto, Kontributor, Ibu Rumah Tangga, Alumni KPKS Tangerang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini