Minister Jenderal Kapusin Kunjungi Universitas Widya Dharma Pontianak

351
Minister Jenderal Kapusin, Pater Roberto Genuin, OFMCap (keempat dari kanan) (Foto: Pastor Pionius Hendi OFMCap)

HIDUPKATOLIK.COM – Untuk pertama kalinya Minister Jenderal Kapusin (OFMCap), Pater Roberto Genuin, OFMCap mengunjungi Universitas Widya Dharma, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 26/11/2022.

Di hadapan Pengurus Yayasan, dosen, dan mahasiswa-mahasiswi Universitas Widya Dharma Pontianak (UWDP), Pater Genuin menjelaskan bahwa salah satu tugas utama seorang Minister Jenderal Kapusin adalah mengunjungi dan melihat di mana para Kapusin hidup dan bekerja demi kepentingan kemanusiaan.

Pater Roberto Genuin, OFMCap (depan, tengah) berfoto bersama dengan staf dosen dan mahasiswa  Universitas Widya Dharma, Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: Pastor Pionius Hendi OFMCap).

“Sekarang saya sendiri melihat bagaimana hidup dan kerja para Kapusin di daerah ini. Mereka sungguh bekerja untuk meningkatkan kehidupan manusia di daerah ini antara lain lewat dunia pendidikan. Tentu, karya pastoral dalam dunia pendidikan ini memerlukan tenaga dan ketrampilan khusus untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat,” katanya.

Pertemuan dan kunjungan itu sekaligus momentum untuk Pater Genuin  mendengarkan sejarah kelahiran dan perjalanan UWDP yang memasuki usia 39 tahun.

UWDP itu diceritakan dan dipaparkan dengan bermulanya usaha beberapa awam Katolik di Pontianak dalam menanggapi seruan profetis dalam Temu Pastores II Keuskupan Agung Pontianak tahun 1983.

Pater Roberto Genuin OFMCap (tengah) bersama dengan Provinsial Kapusin Pontianak, Pastor Bagara OFMCap dan Yayasan UDH (Foto: Pastor Pionius Hendi OFMCap)

Peristiwa itu menitikberatkan tentang pentingnya sebuah sekolah tinggi yang bisa menolong tamatan SMA untuk meneruskan pendidikan mereka lewat perguruan tinggi yang bermutu dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Tak heran, dalam keadaan serba kekurangan, para perintis berusaha untuk menggerakkan roda pendidikan Perguruan Tinggi Widya Dharma Pontianak dengan melibatkan semua pihak yang peduli dalam dunia pendidikan formal.

Menyajikan bekal hidup

Pada permulaan dirintisnya sekolah tinggi itu, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi baik dalam bidang personel atau fasilitas. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, Perguruan Tinggi Widya bisa menghadapi dan mengatasi keadaan dengan baik.

Jumlah mahasiswa terus meningkat karena perguruan ini mampu menanggapi dan memenuhi tuntutan kepentingan masyarakat. Menurut pengakuan masyarakat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi itu kian terasa.

Mahasiswa dengan latar belakang berbeda datang dari pelbagai daerah di Kalimantan Barat mencari UWDP dengan menyajikan bekal hidup untuk masa depan berupa ilmu pengetahuan dan ketrampilan praktis.

Bekal seperti itulah yang menjadi modal dasar atas kepercayaan sekaligus menjadi bukti bahwa mahasiswa yang didik didalam perguruan tinggi sanggup terjun dalam dunia kerja, tidak sedikit pula yang berhasil dalam dunia usaha maupun bidang pekerjaan profesional lainnya.

Yang menarik adalah UWDP dengan staf pengajar profesional berusaha membaca dan menanggapi tanda-tanda zaman lewat dunia pendidikan formal.

Universitas ini telah dan sedang mempersiapkan tenaga-tenaga profesional sesuai dengan keahlian yang diperlukan sehingga setamat UWDP alumni dan alumnae UWDP siap terjun ke lapangan dan memenuhi tuntutan kepentingan dunia usaha dan perbankan.

Balutan kehangatan persaudaraan

Kunjungan berlangsung sekitar satu setengah jam mendorong UWDP untuk terus berkembang dalam dunia pendidikan lewat penelitian-penelitian ilmiah yang dibutuhkan.

Suasana persaudaraan di kalangan kampus dihangatkan. Mutu kerja sama terus ditingkatkan. Setelah menyampaikan pesannya, Pater Genuin mengunjungi kampus baru UWDP yang dirancang sesuai dengan kenutuhan dan tuntutan dunia akademik dewasa ini.

Setelah pertemuan rombongan Minister Jenderal, Definitor Jenderal, Provinsial, staf Yayasan dan dosen menuju ruang-ruang pertemuan dan kuliah UWDP. Lagu-lagu daerah yang dikemas dengan alat musik sape membuat hadirin dalam kunjungan itu tampak sangat terkesan.

Samuel (Komsos Pontianak)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini