Para Santriwati Baca Puisi di Hadapan Para Seminaris Santo Paulus Palembang

226
Para seminaris dan santri

HIDUPKATOLIK.COM – “INI Islamku, adakah kau tahu perasaanku saat mendengar lantunan lembut suara adzan. Hai Nasraniku, bagaimana perasaanku saat suara lonceng menyapa telingamu. Hidup berdampingan namun tak saling menyerang. Hidup bersebelahan, kasih sayang tak pernah pudar. Aku dengan masjidku, kau dengan gerejamu. Berjalanlah di atas dengan damai jangan menyinggung, jangan pula bercerai. Kita hidup di Tanah Sejarah, tanahnya sultan dan raja. Masa lalu pemilik pendahulu masa depan milik genarasi baru”, demikian sepenggal kalimat syair puisi berjudul Moderasi Beragama persembahan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ar Rahman Palembang ketika menyambut kedatangan para siswa Seminari Menengah St. Paulus Palembang pada Sabtu, 15/10/22, yang lalu.

Para santriwati membaca puisi-puisi bertema moderasi beragama.

Suasana akrab, bahagia dan penuh rasa persaudaraan begitu terasa. Kompleks Ponpes Ar Rahman yang sejuk dan rindang dengan tanaman-tanaman besar menambah indah suasana pada perjumpaan itu. Didampingi oleh sejumlah pimpinan Yayasan dan Pondok Pesantren Ar Rahman, Ustaz Syahrizal mewakili pimpinan dan warga ponpes mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan para siswa seminari ke pondok pesantren ini.

Ustaz Syahrizal yang sejak awal juga ikut serta merintis hadirnya Ponpes Ar Rahman ini menyampaikan bahwa, “Hari ini merupakan suatu kebanggaan kami, bahwa saudara kami bisa bersilaturahmi dan melihat langsung bagaimana Ponpes ini, kegiatannya, programnya. Mudah-mudahan ini membuat hal-hal yang bagus”, ungkapnya.

Lebih lanjut Ustaz yang juga ikut aktif dalam tim Pusat Rehabilitasi Narkoba Ar Rahman ini menyampaikan, “Kami membuka ruang, terutama saat ini moderasi beragama memang sangat penting untuk menjaga keseimbangan, menjaga stabilisasi keberagaman bangsa dan negara kita. Kami sangat menyambut sekali kunjungan seperti ini. Mudah-mudahan kalau mungkin dapat izin, kami pun nanti kalau boleh bisa berkunjung melihat sistem pesantrennya Seminari Menegah Santo Paulus.”

Sr. Vincentia, FSGM bersama ibu pimpinan ponpes dan beberapa santriwati.

Hal senada juga disampaikan Fahmi dalam sambutannya mewakili para santri. “Kami senang atas pengalaman kebersamaan hari ini. Menurut saya pribadi ini merupakan pengalaman pertama saya selama belajar di tempat ini dan mendapat kunjungan dari teman-teman siswa Seminari Menengah Santo Paulus Palembang. Semoga ke depan dalam banyak kesempatan kita bisa saling bekerja sama,” ungkapnya.

Kegiatan bertajuk Kunjungan Persaudaraan ini merupakan bagian dari rangkaian  perayaan Yubileum 75 tahun Seminari Menengah St. Paulus Palembang. Rangkaian Yubileum dimulai pada 24 April 2022 dan akan berpuncak pada 24 April 2023. Dalam kesempatan kunjungan ini para seminaris didampingi oleh empat orang Pembina, yaitu  Fr. Suko SCJ, Fr. Basilius, Sr. M. Vinsentia FSGM dan Romo Titus Jatra Kelana.

Para seminaris duduk bersama puluhan santri menikmati aneka persembahan seni, di antaranya puisi dan seni musik Hadrah yang khas dengan tabuhan bernuansa Timur Tengah. Semua persembahan seni yang ditampilkan oleh para seminaris dan santri mengangkat tema tentang pentingnya membangun persaudaraan dalam semangat persatuan, saling menghargai, saling menghormati dan menjunjung tinggi keberagaman kendati dalam perbedaan.

Pendamping seminaris bersama pimpinan yayasan dan Ponpes Ar Rahman.

Setelah pentas seni, didampingi oleh para pembina Ponpes, para seminaris pun mendapat kesempatan berkeliling melihat kompleks Ponpes, di antaranya adalah mengunjungi Pusat Rehabilitasi Narkoba Ar Rahman yang menjadi salah satu bagian dari karya Ponpes. Pusat Rehabilitasi Narkoba ini adalah salah satu pusat rujukan nasional bagi rehabilitasi para pecandu narkoba. Selain di Ponpes Ar Rahman, rehabilitasi pecandu narkoba di Sumatera Selatan juga dilaksanakan di Lembaga Rehabilitas Narkoba Griya Anak Sayang (GAS) Nazareth Sukomoro yang dikelola oleh Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Palembang. Kedua tempat rehabilitasi ini bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan. Usai berkeliling, kegiatan dilanjutkan dengan olahraga bersama.

Mario Fransyoh Negi Djapa mewakili seminaris mengungkapkan pengalamannya menjadi peserta kunjungan ini. “Bersyukur saya diikutsertakan dalam kunjungan ini. Merupakan pengalaman berharga bagi saya, karena bisa merasakan toleransi dan persaudaraan yang sangat indah. Sungguh semuanya di luar ekspektasi yang ada di benak saya. Kedatangan kami disambut dengan senyuman hangat dan kami diterima dengan baik”.

Lebih lanjut siswa kelas Poesis ini mengatakan, “Dengan adanya kegiatan ini kami dapat saling mengenal cara hidup masing-masing, dapat saling berbagi dan belajar satu sama lain, dan saling menghargai perbedaan di antara kami. Kami berjabatan tangan sebagai saudara, ada seulas senyum persaudaraan dan persaudaraan itu indah.”

 Moderasi Beragama

Mengingat bahwa mengembangkan semangat moderasi beragama menjadi sebuah gerakan bersama yang sedang digelakkan oleh pemerintah, maka hal ini pun menjadi salah satu alasan sehingga tema ini mendapat perhatian khusus dalam rangkaian perayaan Yubileum.

Sebelumnya, mengawali pembukaan Tahun Akademi 2022-2023, pada 9 Juli 2022, para seminaris diajak untuk mendalami materi tentang “Membangun Dialog Beragama di Era Media Sosial dan Belajar mengenal Islam”, bersama Romo Stephanus Sigit Pranoto, SCJ, yang saat ini sedang menjalani program Doktoral di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Para seminaris bersama para santri usai main voli bersama.

Selanjutnya, tanggal 28 Agustus 2022 yang, Seminari juga mengadakan seminar yang dihadiri oleh ratusan peserta lintas agama dengan tema, “Moderasi Beragama: Upaya Bersama Mempersatukan Bangsa untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Hadir sebagai pembicara Mgr. Yohanes Harun Yuwono (Uskup Agung Palembang), H. Mal An Abdullah (Ketua FKUB Provinsi Sumatera Selatan) dan Romo Stephanus Sigit Pranoto, SCJ.

Kunjungan ke Ponpes adalah salah satu wujud nyata tindak lanjut dari dua kegiatan terdahulu. Harapannya agar melalui kegiatan ini seminaris sebagai calon-calon imam, pemimpin dan gembala umat masa depan juga memiliki kepekaan dan kesadaran tentang pentingnya membuka diri, membangun dialog, hidup berdampingan dalam semangat toleransi, meretas sekat-sekat perbedaan dan membangun persaudaraan dalam keberagaman tanpa kehilangan identitasnya.

Romo Titus Jatra Kelana (Palembang)

HIDUP, Edisi No. 44, Tahun ke-76, Minggu, 30 Oktober 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini