Selamat Datang, Mgr. Valentinus Saeng, CP

573

HIDUPKATOLIK.COM – PADA hari Jumat, 11/11/2022 lalu terjadi peralihan kepemimpinan penggembalaan umat di Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat. Pastor Valentinus Saeng, CP, Uskup Terpilih ditahbiskan menjadi Uskup Sanggau yang ke-2 di Sanggau, Kalimantan Barat. Ia akan meneruskan tongkat penggembalaan dari Mgr. Giulio Mencuccini, CP yang sudah memasuki masa emeritus.

Kehadiran Mgr. Valen, begitu sapaannya saat ini, tak hanya menjadi sukacita bagi umat Kauskupan Sanggau. Peristiwa iman ini juga menjadi sukacita bagi Gereja Katolik Indonesia dan Gereja Universal. Keberadaan seorang uskup baru merupakan rahmat iman dari Allah dan energi baru bagi Gereja Lokal untuk melakukan reksa pastoral, meneruskan hal-hal yang sudah dirintis oleh uskup pendahulu sekaligus melengkapi (baca: memperbaharui) hal-hal yang kini dirasakan umat yang juga telah mengalami perubahan, serta melihat tantangan ke depan.

Setiap kali majalah ini memeritakan perihal penguman uskup baru, ‘ritual’ kekagetan para uskup terpilih selalu mengemuka dari Nunsiatura di Jakarta. Begitu juga dengan Uskup Terpilih Mgr. Valen. Di satu sisi, terbayang olehnya tanggung jawab besar yang ditaruh di pundaknya untuk menuntun ribuan/ratusan ribu umat ke padang yang hijau. Di sisi lain, merasa diri tidak mampu memegang amanah jabatan tinggi dalam Gereja tersebut.

Kita tahu, selama ini Mgr. Valens berkecimpung di dunia pendidikan sebagai tenaga dosen dan peneliti. Bidang yang dikuasainya (Doktor Filsafat) terasa jauh api dari panggang sebagaimana dialami sejumlah uskup – saat terpilih — berlatarbelakang pendidikan doktoral, bahkan sudah mencapai gelar akademik sebagai professor. Sebut saja di antaranya, Mgr. Prof. Dr. Adrianus Sunarko, OFM, Uskup Pangkalpinang saat ini.

Dalam bidang akademik, sebagai dosen dan peneliti masalah-masalah sosial, Mgr. Valen telah malahirkan sejumlah buku yang dalam tanda petik tak bersentuhan langsung dengan medan pastoral umat yang akan dimulainya pascatahbisan. Kendati ia mengakui bahwa Keuskupan Sanggau bukan wilayah baru baginya. Masa kecil dan pendidikan hingga menengah dilaluinya di Sanggau.

Seperti keuskupan-keuskupan lain di Pulau Kalimantan, tantangan medan pastoral yang sulit masih menjadi salah satu problematika besar di Sanggau. Sarana transportasi dan infrastuktur yang masih jauh dari harapan menjadi hal yang akan dialami sang uskup baru. Kehidupan sosial masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan, hidup yang layak tentu masih melilit umat di sejumlah paroki atau pun stasi di pelosok-pelosok. Kendati masalah kesejahteraan merupakan tanggung jawab pemerintah, Gereja pun mau tidak mau perlu turun tangan untuk memberdayakan kehidupan sosial ekonomi umatnya. Salah satunya, melalui ekonomi koperasi yang terus tumbuh di Kalimantan.

Mengingat benih iman masih tergolong baru di kawasan ini, maka bagaimana menumbuhkan sekaligus menguatkan iman umat agar kian berbuah memerlukan strategi katekisasi baru. Media sosial juga telah merangsek ke tengah umat di peladalam. Hal ini juga perlu ditangani agar umat tak tercerabut dari akar iman dan budaya luhurnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini