Pesparani II Kupang adalah Sumbangan Konkret Gereja bagi Persaudaraan Indonesia

350
Konferensi Pers Pesparani di Gedung Karya Pastoral KAJ Gereja Katedral Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022. (Yusti H. Wuarmanuk)

HIDUPKATOLIK.COM – “Nyanyian toleransi”mulai menggema menjelang perhelatan akbar Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) II. Kupang, Nusa Tenggara Timur menjadi tuan rumah Pesparani II ini dengan mengusung tema, “Membangun Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju.”

Pesparani II yang akan digelar pada 28-31/10/2022 ini adalah gawai akbar kolaborasi antara Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bersama Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN).

Ketua Umum LP3KN Prof. Adrianus Meliala mengatakan, Pesparani II kali ini menjadi lebih menarik karena diadakan secara offline dan online. Khusus mata lomba yang diadakan online sudah selesai dan sudah masuk tahap penjurian. Rencananya pada 31 Oktober nanti akan diumumkan.

Adrianus menjelaskan pesertanya sekitar 1.200 orang yang terdiri dari 700 peserta yang sudah mengikuti mata lomba secara online. Sisanya akan hadir di Kupang untuk mengikuti lomba secara offline. Tapi mereka yang sudah mengikuti lomba secara online bisa berangkat ke Kupang sebagai penggembira,” ujar Adrianus dalam Konferensi Pers di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, Ruangan 2AB, Rabu, (5/10/2022).

Sebutnya lagi, LP3KN hanya menanggung 34 peserta LP3KD untuk hadir secara offline di Pesparani II nanti. Bila ada kontingen yang lebih dari itu, maka ditanggung secara mandiri oleh LP3KD. “Hal ini karena persoalan dana. Kalau Pesparani I di Maluku dananya sekitar 70 miliar, di Pesparani II hanya ada sekitar 12 miliar,” tambah Adrianus.

Menyoal dana Pesparani II, PLT Dirjen Bimas Katolik A.M. Adiyarto Sumardjono mengatakan pada prinsipnya pemerintah siap mendukung Pesparani II di Kupang dalam pendanaan. Namun demikian, pemerintah meminta kepada LP3KN dan LP3KD untuk mandiri dan berusaha berkolaborasi dengan pihak ketiga dalam hal pendanaan.

“Hal yang paling penting juga adalah tuntas pertanggungjawaban. Tolak ukur dari menjaga kepercayaan pemerintah adalah pertanggungjawaban keuangan negara,” sebut Sumardjono.

Konferensi Pers Pesparani di Gedung Karya Pastoral KAJ Gereja Katedral Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022. (Yusti H. Wuarmanuk)

Sementara itu, di tempat yang sama hadir mewakili Gereja, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam Pastor Hans Jeharut. Ia mengatakan bukan sebuah kebetulan tema yang diangkat adalah toleransi. Menurutnya, Pesparani ini bukan melulu kompetisi tetapi aspek pembinaan iman dan pertemuan persaudaraan menjadi fokus dalam Pesparani.

“Gereja melihat Pesparani adalah sumbangan konkret Gereja bagi persaudaraan Bangsa Indonesia. Maka nilai ini yang harus menjiwai para peserta dari 37 keuskupan dan 34 provinsi di Indonesia,” ujarnya.

Sebutnya lagi Pesparani selain menumbuhkan semangat persaudaraan dan media pembinaan iman kristiani juga mendatangkan efek sosial ekonomi seperti meningkatkan pendapatan masyarakat, pariwisata, dan sebagainya. Ada juga Expo Nusantara Pesparani Nasional.

Terkait teknis acara, Plt. Dirjen Sumardjono menambahkan Pemerintah Provinsi NTT dan Panitia Pesparani Kupang telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi untuk bersedia membuka Pesparani nanti dan yang menutup adalah Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin pada 31 Oktober.

“Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari Presiden. Biasanya 2 minggu sebelum kegiatan akan kami follow up lagi ke protokolernya,” sebut Sumardjono.

Sebagai informasi, adapun vanue lomba di beberapa lokasi yaitu Auditorium Unika untuk Lomba Bertutur Kitab Suci; Mazmur di Gereja St. Maria Sumpta dan Gereja St. Yoseph; Cerdas Cermat Rohani Katolik di Aula Paroki Sta Maria Asumpta dan Aula Paroki St. Yoseph serta Lomba Paduan Suara Dewasa Campuran di Aula El Tari Kupang.

Hadir juga dalam konferensi pers ini Direktur Urusan Agama Katolik Dr. Aloma Sarumaha dan Sekretaris I LP3KN Hasiholan Siagian serta para pengurus LP3KN dan perwakilan Bimas Katolik.

Yusti H. Wuarmanuk

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini