Renungan Harian 11 Agustus 2022 “Tanpa Batas”

272

HIDUPKATOLIK.COM – Pw St. Klara, Yeh.12:1-12; Mzm.78:56-57, 58-59, 61-62; Mat.18:21-19:1

ADA suatu syair lagu berbunyi: ‘satu kali kau sakiti hati ini, masih kumaafkan, dua kali kau sakiti masih kumaafkan, tetapi jangan sampai tiga kali, …’ Syarat dan batasan toleransi untuk memaafkan kesalahan orang lain. Petrus bertanya kepada Yesus tentang mengampuni kesalahan seseorang, sampai berapa kali, apakah sudah cukup sampai tujuh
kali. Yesus menanggapi: “Aku berkata kepadamu: bukan sampai tujuh kali melainkan tujuh puluh kali tujuh kali”(Mat. 18:22).

Orang beriman harus siap mengampuni seperti Allah Bapa di surga yang berbelas kasih dan maharahim. Tuntutan Yesus untuk siap sedia mengampuni tanpa batas itu adalah anugerah yang sudah diterima oleh umat manusia dari Allah. Sebagai manusia, kita sama-sama membutuhkan pengampunan dari Allah. Karena sama-sama memerlukan dan tergantung pada belas kasih Allah, maka antar sesama manusia juga perlu saling mengampuni.

Memang mengampuni itu bukanlah tindakan yang mudah bagi manusia. Namun demikian, hal itu perlu disikapi serius. Sulit melakukan bukan berarti tidak ada kemungkinan. Memang dituntut sikap rendah hati dan kerelaan untuk memulihkan relasi dan komunikasi agar tercipta suasana baru. Pengampunan itu memang merupakan inisiatif orang yang berhati mulia, yang bisa menciptakan suasana baru, ceria kembali, bisa melupakan yang lama dan membangun yang baru.

Dengan kata lain: Pengampunan yang tulus akan membawa hidup baru bagi yang diampuni maupun yang mengampuni.

Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini