Ketua Komite Pengelola KSO Rumah Duka Carolus, Romo Steve Winaro, Pr: Jadikanlah RDC Pilihan Pertama

646
Gedung baru, Rumah Duka Carolus, Jakarta Pusat

HIDUPKATOLIK.COMRumah Duka Carolus telah berbenah diri menjadi lebih prima siap melayani dengan hati menuju keabadian. Warga Prasejahtera pun tak dilupakan dan senantiasa dirangkul.

RUMAH Duka Carolus (RDC) kini hadir dengan wajah baru setelah hampir dua tahun mengadakan renovasi total. Gedung berjumlah sepuluh lantai dengan 23 ruang persemayaman modern itu dilengkapi dengan ruang istirahat eksklusif bagi anggota keluarga dengan layanan live streaming untuk prosesi persemayaman dengan harga terjangkau.

Tidak hanya itu, layanan krematorium dan pelarungan, kolumbarium indoor dengan kapasitas penyimpanan abu lebih dari 2000 tempat turut menambah daftar lengkap pelayanan RDC yang mengusung konsep One Stop Solution. Jenazah juga ditangani oleh tenaga perawat dan pemulasaran berpengalaman didukung oleh layanan pastoral dan transportasi jenazah. Dilengkapi area parkir bertingkat yang luas turut menambah kenyamanan para pelayat.

Dengan mengsusung brand tagline “Terpercaya, Kompeten, dan Berbelarasa”, Ketua Komite Pelaksana KSO Rumah Duka, Romo Steve Winarto, Pr dengan sukacita berbagi tentang masa kini dan masa depan RDC kepada HIDUP pada Selasa, 14 Juni 2022.

Mengapa mengusung konsep layanan One Stop Solution?

One Stop Solution kami tawarkan agar mereka yang sedang mengalami kedukaan bisa datang dan mempersiapkan persemayaman dengan hati tenang. Pelayanan terpadu ini mulai dari pejemputan jenazah, pemandian dan pemulasaran jenazah, pemberian peti, kemudian jenazah didoakan, disemayamkan atau kremasi hingga pelarungan dan kolumbarium. Mereka tidak lagi pusing memikirkan detail bahkan mengurusi konsumsi atau dekorasi. Semuanya telah lengkap. Bahkan telah kami siapkan imam yang akan membantu mempersembahkan Misa Requiem jika keluarga belum mendapatkan. Sudah ada 15 imam yang bersedia berpartisipasi melayani di RDC. Kita sudah siapkan semua agar semua orang merasa nyaman, feels like home.

Selain ketersediaan gedung dan fasilitas yang makin lengkap, keunggulan lain apa saja yang ada?

Tentu saja semangat besar kami adalah memuliakan jenazah dari proses awal hingga pengantaran ke tempat peristirahatan yang terakhir. Melayani dengan hati menuju keabadiaan. Kami memberikan perhatian kepada semua suku, ras, agama, dan kalangan ekonomi. Siapapun yang berduka kami terima. Kekhasannya juga terletak pada pelayanan pastoral dengan hadirnya biarawati Kongergasi CB yang memberikan perhatian, sapaan, dan dukungan kepada keluarga yang berduka. Bahkan dibuka kesempatan jika mau konseling.

Kami juga berkomitmen membantu dan melayani warga prasejahtera. Ini adalah wujud belarasa kami kepada semua dan penghargaan terhadap martabat manusia. RDC selalu siap melayani. Jangan berpikir harga, kami akan tetap melayani dengan maksimal. Tentunya ini juga didukung oleh pelayanan yang baik, ramah, dan berkualitas didukung oleh tenaga ahli dan professional di bidangnya.

Bagaimana cara warga prasejahtera bisa mengakses layanan RDC?

Sangatlah mudah. Umat Katolik prasejahtera yang telah terdaftar di Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki akan diberikan surat pengantar dari PSE ditandangani oleh Kepala Paroki untuk dilayani RDC. Bagi non-Katolik bisa membawa surat pengantar dari RT/RW/kelurahan setempat.

Nilai apa yang terkandung di balik pelayanan yang prima ini? 

Kami memiliki nilai yang termaktub dalam 7C, yakni: Credible (terpercaya), Commit (berkomitmen), Competence (kompeten), Compact (terpadu), Compassion (bela rasa), Connect (terhubung), dan Collaborate (kolaborasi). Semuanya untuk menyediakan pelayanan penuh komitmen hingga tuntas dan maksimal dengan hati.

 Lalu apa harapan Romo?

Saya berharap ketika umat mengalami kedukaan langsung mengingat RDC menjadi pilihan pertama. Kami mempunyai pelayanan bela rasa yang prima. Istilah bela rasa sangat khas sekali di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Prima ini sungguh service excellent ya! Totalitas. RDC tidak pernah meninggalkan mereka yang kecil, lemah, dan tersingkir. Justru kami hendak mengangkat martabatnya. Walaupun kami kami sekarang sudah memiliki fasilitas yang bagus, tetapi kami tidak pernah meninggalkan mereka yang kurang mampu. Inilah wujud nyata fokus KAJ tahun 2022 yaitu Penghargaan Martabat Manusia.

Felicia Permata Hanggu/Karina Chrisyantia

HIDUP, Edisi No. 29, Tahun ke-76, Minggu, 17 Juli 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini