Evaluasi Menyeluruh untuk Kebaikan dan Perkembangan Imam dan Umat Keuskupan Manado

254
Umat yang hadir saat tahbisan episkopal Mgr. Rolly lima tahun lalu. (Foto: Ist.)

HIDUPKATOLIK.COM -“SELAMA lima tahun masa penggembalaan Mgr. Benedictus Estephanys Rolly Untu, MSC, saya melihat dua hal menonjol.

Pertama, kedekatan Bapak Uskup dengan Umat. Beliau rajin mengadakan kunjungan dan kegiatan ke paroki dan lembaga; hadir dalam acara-acara sipil dan keluarga Katolik. Amat sering Beliau menghadiri lebih dari satu acara dalam sehari.

Kedua, perhatian besar pada Manajemen Pastoral, terlebih di paroki. Melanjutkan salah satu program primadona pada masa sebelumnya, di masa lima tahun ini banyak pertemuan dan kegiatan di tingkat Wilayah Rohani, Stasi, Paroki, Kevikepan, Komisi dan Keuskupan  yang membahas program, budgeting dan pelaporannya. Semuanya dimaksudkan agar komunitas gerejawi dikelola bersama oleh awam dan hierarki (tidak hanya hirarkis) serta teratur, terencana, transparan.

Untuk ke depan, saya berpandangan bahwa kiranya Keuskupan akan lebih dinamis lagi bilamana hal-hal berikut ini juga mendapat perhatian yang lebih besar lagi.

Evaluasi

Menurut hemat saya, evaluasi menyangkut sejumlah hal.

Evaluasi diri kita sebagai pastor atas karya kita, karakter diri kita, atas sikap kita, sehingga kita bisa menemukan kemajuan dan kesulitan diri kita. Evaluasi ini bisa dibuat saat retret tahunan atau kesempatan lain.

Evaluasi antar-kita  sebagai imam (correctio fraterna). Pandemi telah turut membuat kita menjaga jarak, sehingga 2-3 tahun terakhir ini jarang dibuat pastores. Suara tulus seorang sahabat sepanggilan tentu saja menjadi peneguhan dan bantuan bagi rekan imam, terlebih di saat-saat sulit. Evaluasi ini bisa dibuat di saat retret tahunan, pertemuan UNIO, atau kesempatan lain.

Evaluasi atasan atas kinerja dan karakter masing-masing imam. Bapak Uskup adalah atasan sekaligus ayah yang dalam kasih kebapaannya menyapa imam-imamnya. Evaluasi Bapak Uskup adalah suara kerahiman ilahi, dan selalu memberikan semangat baru kepada pribadi sang pastor.

Evaluasi dari umat atas imam. Demi perkembangan para imam, kiranya baik kalau didengarkan pula pendapat umat untuk berkata tentang para gembalanya (semacam suara domba tentang gembala). Evaluasi oleh umat tak hanya berupa pujian tetapi juga hal-hal yang perlu diperbaiki.

Evaluasi dari 4 pihak di atas ditetapkan dan diberlakukan sebagai sebuah sistem yang berlaku untuk semua imam.

Evaluasi atas Sistem Budgeting. Karena sistem ini sudah berlaku di paroki dan komisi, baiklah hal ini dievaluasi.

Strategi Personalia

Setelah ditahbiskan, imam dinilai mempunyai kapasitas pastoral berdasarkan pengalaman, pembinaan dan pendidikan di seminari. Diandaikan, setelah ditahbiskan, imam sudah tahu tanggung jawabnya nanti. Pengandaian akan teruji di medan pastoral sebagai imam dengan tanggung jawab besar. Maka, baiklah kalau benoeming imam baru memperhatikan Penerapan Masa Neomist yang bagi imam baru merupakan masa untuk tampil sebagai seorang pastor sambil belajar dari dan didampingi imam senior. Bukanlah perkara gampang bagi imam muda yang langsung dan sendirian menangani pelayanan di paroki besar dan/atau sambil memegang komisi. Masa neomist bisa menjadi masa kaderisasi bagi imam untuk bidang pastoral tertentu yang masuk dalam kerangka dan rencana besar dan jangka panjang keuskupan. Rangkap tugas yang berpotensi gesekan-peran dan minimalnya kerja.

Masa cuti sebagai masa on-going formation diberi kesempatan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan, untuk mengasah spiritualitas.”

Pastor Dammy Pongoh, Imam Keuskupan Manado

HIDUP, Edisi No.27, Tahun ke-76, Minggu, 3 Juli 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini