Mengenal Lebih Dekat Ikon Maria Bunda Selalu Menolong

975
Ikon Maria Bunda Penolong Abadi

HIDUPKATOLIK.COM – SEBAGAI umat Katolik, kita menghormati Bunda Maria dan seringkali berdoa melalui perantaraan Bunda Maria. Kita pun mengenal banyak gelar atau sebutan bagi Bunda Maria, di antaranya adalah dalam Bahasa Itali disebut Madre del Perpetuo Soccorso, dalam Bahasa Jerman Mutter von der Immerwährenden Hilfe, dalam Bahasa Inggris Mother of Perpetual Help dan dalam Bahasa Indonesia yang dahulu diterjemahkan sebagai Bunda Penolong Abadi, tetapi kini digunakan istilah Bunda Selalu Menolong.

Pfarrkirche Maria Mutter von der Immerwährenden Hilfe (Gereja Maria Bunda Selalu Menolong), Wina Austria.

Ada sebuah ikon yang sangat terkenal yang menggambarkan Maria Selalu Menolong. Gereja Katolik memperingati secara khusus Maria Bunda Selalu Menolong setiap tanggal 27 Juni.

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong menampilkan sosok Bunda Maria dalam balutan jubah merah dan mantol biru yang sedang menggendong kanak-kanak Yesus. Diperlihatkan Yesus tampak seperti ketakutan karena di kanan dan kiri Bunda Maria ada sosok Malaikat Mikael dan Malaikat Gabriel. Malaikat Mikael membawa tombak, lembing, bejana berisi cuka dan empedu. Sedangkan Malaikat Gabriel membawa salib dan paku.

Gambar ini menyiratkan, Yesus diperlihatkan pesan bahwa suatu hari ia akan menderita dengan benda-benda yang dibawa kedua malaikat tersebut dan kanak-kanak Yesus meminta perlindungan Bunda Maria.

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong diketahui dilukis oleh seorang seniman Eropa Timur. Tidak diketahui jelas kapan pastinya ikon tersebut dibuat, namun diperkirakan sekitar abad 13 atau 14 dan berasal dari Pulau Kreta, Yunani.

Pada 1798 di era Napoleon Bonaparte terjadi peperangan dan gereja tempat disimpannya ikon ini pun hancur. Ikon yang berukuran 45 cm x 53 cm ini ditemukan 70 tahun kemudian di antara puing-puing reruntuhan gereja.

Lalu pada 11 Desember 1865 Paus Pius IX memberikan mandat kepada Kongregasi Redemptorist (CSsR) untuk memperkenalkan ikon tersebut kepada seluruh dunia dan kemudian sejak 26 April 1866 ikon tersebut ditempatkan di Gereja Alphonsus Liguori, Roma Italia.

Di kemudian hari, Paus Paulus VI menegaskan bahwa pemberian nama Bunda Selalu Menolong sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II karena menekankan pengasuhan Bunda Maria terhadap Gereja yang masih terus berjuang di dunia.

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong ini menyiratkan 3 peristiwa Rosario, yaitu peristiwa gembira (saat Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel), peristiwa sedih (saat Yesus menderita dan wafat di salib), serta peristiwa mulia (saat Yesus dan Maria naik ke surga). Hingga kini, di seluruh dunia banyak umat Katolik berdevosi kepada Maria Bunda Selalu Menolong.

Perayaan di Gereja Maria von der Immerwährenden Hilfe

Setiap tanggal 27 diadakan Perayaan Ekaristi khusus sebagai penghormatan kepada Maria Bunda Selalu Menolong di Pfarrkirche Maria Mutter von der Immerwährenden Hilfe (Gereja Paroki Maria Bunda Penolong Abadi) di Wina Austria.

Kegiatan ini selalu ramai diikuti umat dari berbagai paroki di Wina dan diistilahkan Stadt Wahlfahrt (ziarah kota). Di akhir Perayaan Ekaristi, ikon (replika) Maria Bunda Selalu Menolong akan diarak dalam suatu prosesi keliling gereja. Selama prosesi tersebut, umat menyanyikan lagu-lagu Maria, dilanjutkan dengan doa novena kepada Maria Bunda Selalu Menolong dan ditutup dengan berkat menggunakan ikon tersebut.

Pada 26 Juni 2022 diadakan Perayaan Ekaristi secara meriah untuk memperingati Maria Bunda Selalu Menolong. Perayaan ini sengaja dilakukan 1 hari sebelum tanggal 27 Juni mengingat lebih banyak umat yang memiliki kesempatan untuk hadir karena jatuh pada Hari Minggu.

Pater Lorenz Voith CSsR (paling kanan) memimpin Perayaan Ekaristi dan prosesi perarakan.

Ikon didekorasi dengan bunga mawar merah dan putih, tidak ketinggalan gereja pun didekorasi dengan bendera Wina (merah-putih) dan bendera Vatikan (kuning-putih). Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Lorenz Voith, CSsR ini dilanjutkan dengan prosesi perarakan ikon mengelilingi area luar gereja.

Karena saat ini sedang musim panas di Austria, maka seluruh umat pun diundang untuk merayakan festival musim panas di halaman gereja. Umat menikmati berbagai makanan dan minuman khas tradisional Austria dengan diiringi musik tradisional dengan permainan harmonika.

Sr. Bene Xavier dari Wina, Austria

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini