Pasca Rakernas LP3K, Makin Mantap Menuju Pesparani Kedua di NTT dan Ketiga di DKI Jakarta

160
Suasana soft launching Pesparani II di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur. (Foto: Dok HIDUP)

HIDUPKATOLIK.COM – Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik (LP3K) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Pusat Pastoral “Samadi” Klender, Jakarta Timur , Jumat – Minggu, 13-15 Mei 2022.

Rakernas membicarakan sejumlah hal krusial bersama dengan para pengampu kepentingan (stakeholders). Sebagai lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah dalam hal ini dibawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan, para awam Katolik, Rakernas mengupas tuntas dua hal utama. Pertama, persiapan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Kedua di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Oktober 2022 dan Pesparani Ketiga (direncanakan) di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta pada tahun 2023.

Sedianya Pesparani Kedua akan digelar tahun 2020 namun ditunda ke tahun 2021 karena pandemi Covid-19. Ditunda lagi ke tahun 2022 karena situasi yang sama dengan tahun sebelumnya.  Namun, melihat perkembangan yang semakin membaik pada paruh kedua tahun 2021, optimisme merebak akan situasi yang lebih baik pada tahun 2022 ini. Pandemi Covid-19 semakin melandai dan kian terkendali.

Peserta Rakernas LP3K

Seperti telah ditentukan, Peparani merupakan upaya pemberdayaan potensi umat Katolik lewat pembinaan dan perlombaan paduan suara, pendalaman Kitab Suci dan liturgi guna memperteguh iman. Kegiatan ini secara internal menjadi sarana meningkatkan pemahaman dan penghayatan hidup menggereja dalam nuansa kebersamaan dan persaudaraan.

Dengan adanya aktivitas ini, semangat masyarakat Katolik untuk secara aktif turut serta membangun tata hidup bersama yang rukun di negeri yang pluralis ini juga semakin diperkuat. Karena, dalam mengorganisir aktivitas ini, keterlibatan Katolik bersama lapisan masyarakat lainnya selain Katolik mutlak dibutuhkan.

Selain itu, dalam seluruh rangkaian persiapan dan pelaksanaan, masyarakat Katolik mutlak membangun komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak. Pesparani sebagai kegiatan keagamaan yang bersekala nasional juga menjadi ajang kerja sama antara pemerintah lewat Bimas Katolik dan Pemerintah Daerah, institusi Gereja Katolik lewat KWI, dan awam Katolik.  Tiga pilar inilah yang menjadi kekuatan utama dalam menyelenggarakan Pesparani.

Dalam Munas di Ambon diusulkan Pesparani Kedua akan berlangsung NTT  dan usulan itu telah setujui oleh KWI dalam sidang tahunan di Bandung pada bulan November 2018. Untuk itulah Rakernas digelar agar persiapan yang telah dilakukan selama ini dapat berjalan maksimal dengan semangat pesaudaraan sejati untuk Indonesia yang semakin maju dan bermartabat.

Suasana pembukaan Pesparani I di Ambon, Maluku, 2018.

Pesparani Kedua dan Ketiga sangat membutuhkan persiapan yang matang dan kepanitiaan yang kuat dengan tetap dijiwai oleh nilai-nilai kekatolikan. Kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan bekerja dengan penuh kasih hendaknya tetap menjadi spirit bersama pada saat mempersiapkan dan melaksanakan Pesparani Katolik Tingkat Nasional, baik di Provinsi NTT maupun di Provinsi DKI Jakarta. Gelaran dua Pesparani ini sangat berdekatan. Karena itu, hasil-hasil Rakernas perlu segera disosialisasikan agar masing-masing kontingen (LP3KD) dapat mempersiapkan diri secara matang.

HIDUP, Edisi No. 22, Tahun ke-76, Minggu, 29 Mei 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini