Pesan Hari Migran Paus: Masa Depan yang Lebih Baik Harus Dibangun dengan Orang Asing

228
Migran sering menghadapi permusuhan saat mereka melintasi perbatasan.

HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus merilis pesannya untuk Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-108, yang dijadwalkan pada 25 September, dan mengatakan umat manusia harus membangun masa depan kita dengan bantuan orang-orang yang telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

“Membangun masa depan dengan para migran dan pengungsi berarti mengakui dan menghargai seberapa besar kontribusi masing-masing dari mereka dalam proses pembangunan.”

Paus Fransiskus memberikan dorongan itu, Kamis (12/5) dalam Pesannya untuk Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-108, yang dirayakan Gereja pada 25 September tahun ini.

Paus memfokuskan pesannya pada makna “perjalanan” umat manusia untuk mencari tanah air surgawi kita yang sejati.

Kerajaan Allah, katanya, sudah ada dalam diri mereka yang telah menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus.

Saat kita melakukan perjalanan menuju pemenuhan Kerajaan Allah, setiap orang harus berusaha untuk melakukan pertobatan pribadi, untuk mengubah dunia kita dan membantunya “sepenuhnya sesuai dengan rencana ilahi.”

Rencana Tuhan untuk Dunia yang Damai

Paus Fransiskus menyesali tragedi yang sedang berlangsung dalam sejarah manusia, yang mengingatkan kita betapa jauhnya kita harus menempuh jalan menuju “tempat kediaman Allah bersama umat manusia.”

“Mengingat apa yang telah kita pelajari dalam kesengsaraan akhir-akhir ini, kita dipanggil untuk memperbarui komitmen kita untuk membangun masa depan yang semakin sesuai dengan rencana Allah tentang dunia di mana setiap orang dapat hidup dalam damai dan bermartabat,” tandas Paus Fransiskus dalam pesannya.

Paus mengatakan, kita dapat maju sepanjang perjalanan itu dengan mencari “kebenaran KerajaanAllah” dan menerima “Injil cinta” dalam keselamatan Kristus.

eorang migran memegang tangan Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Lesbos.

Tidak Termasuk Ketidaksetaraan

Konkretnya, kata Paus Fransiskus, semua ketidaksetaraan dan diskriminasi harus disingkirkan dari masyarakat, dan “tidak seorang pun harus dikecualikan.”

“Rencana Tuhan pada dasarnya inklusif dan memberikan prioritas kepada mereka yang hidup di pinggiran eksistensial. Diantaranya banyak migran dan pengungsi, orang terlantar, dan korban perdagangan orang.”

Paus menambahkan bahwa orang Kristen harus membangun Kerajaan Allah “dengan” mereka yang mengungsi dari rumah mereka”

“Dimasukkannya yang paling rentan adalah kondisi yang diperlukan untuk kewarganegaraan penuh dalam Kerajaan Allah,” katanya.

Pekerja yang Rela dalam Membangun Masyarakat

Paus melanjutkan dengan mengatakan bahwa membangun masa depan dengan para migran dan pengungsi melibatkan pengakuan nilai dan potensi mereka di negara tempat tinggal mereka yang baru.

Seperti yang diramalkan Nabi Yesaya dalam sebuah penglihatan, orang asing tidak boleh dianggap sebagai “penyerbu atau perusak”, melainkan sebagai “pekerja yang rela” untuk masyarakat yang lebih baik.

Paus Fransiskus menawarkan contoh sejarah untuk menunjukkan bahwa para migran dan pengungsi menawarkan sumber pertumbuhan sosial dan ekonomi yang berharga bagi negara-negara adopsi mereka.

“Karya mereka, masa muda mereka, antusiasme mereka dan kesediaan mereka untuk berkorban memperkaya komunitas yang menerima mereka. Namun kontribusi ini dapat menjadi lebih besar, jika dioptimalkan dan didukung oleh program dan inisiatif yang dikembangkan dengan cermat. Potensi besar ada, siap dimanfaatkan, jika saja diberi kesempatan.”

Berkontribusi pada Pembaruan Spiritual

Sambil menghadirkan tantangan besar, para migran juga dapat membantu masyarakat memahami dunia dengan lebih baik dan berkontribusi pada pertumbuhan spiritual, kata Paus.

Migran Katolik, tambahnya, “dapat memberi energi pada kehidupan gerejawi komunitas yang menyambut mereka.”

“Berbagi ekspresi iman dan devosi yang berbeda memberi kita kesempatan istimewa untuk mengalami lebih sepenuhnya katolik, Umat Allah,” katanya.

Doa dan Undangan

Paus Fransiskus menutup pesannya dengan undangan bagi semua orang untuk menyambut saudara dan saudari mereka dari luar negeri.
Ia juga memanjatkan doa khusus untuk memperingati Hari Migran dan Pengungsi Sedunia:

Tuhan, jadikanlah kami pembawa harapan,
sehingga di mana ada kegelapan,
cahayamu mungkin bersinar,
dan di mana ada keputusasaan,
kepercayaan di masa depan dapat terlahir kembali.

Tuhan, jadikanlah kami alat keadilan-Mu,
sehingga di mana ada pengucilan, persaudaraan dapat berkembang,
dan di mana ada keserakahan, semangat berbagi dapat tumbuh.

Tuhan, jadikanlah kami pembangun Kerajaan-Mu,
bersama dengan para migran dan pengungsi
dan dengan semua yang tinggal di pinggiran.

Tuhan, mari kita belajar betapa indahnya itu
untuk hidup bersama sebagai saudara. Amin.

Pastor Frans de Sales, SCJ; Sumber: Devin Watkins (Vatican News)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini