Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku Memberkati Padi Paroki Lurasik

315
Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku (depan) menyusuri pematang sawah di wilayah Paroki Santo Petrus dan Paulus Lurasik, Atambua, Nusa TenggaraTimur.

HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku memberkati hasil panen perdana padi di Paroki Santo Petrus dan Paulus Lurasik, (Rabu, 6/4/2022).

Kunjungan pastoral ini sebagai dukungan sekaligus memberi motivasi kepada umat dalam rangka memotivasi demi peningkatan ekonomi.

Mgr. Dominikus Saku memberkati padi di wilayah Paroki Santo Petrus dan Paulus Lurasik, Rabu, 6/4/2022, Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan panen perdana ini diawali dengan ibadat yang dipimpin langsung oleh Mgr. Dominikus Saku.

Dalam renungan singkat ia mengatakan bahwa Tuhan memberi panenan melimpah asal kita juga turut mengambil bangun secara nyata untuk turut mengolah bumi ini secara baik. Kita diundang Tuhan untuk bekerja dengan hasil yang maksimal.

“Banyak sekali persoalan yang dihadapi karena orang terlalu berpikir minimal. Ada Kemiskinan stigamtis. Kalau ada hasil dan kelola secara baik tentu akan memberi nilai lebih demi meningkatkan kesejahteraan hidup,” katanya.

Lebih lanjut kata Mgr. Domi bahwa dengan mengolah lahan seperti yang dilakukan para imam di Paroki Lurasik ini dapat memberi contoh kepada umat untuk bekerja dan mambangun hidupnya secara lebih baik. Ada nilai kerohanian dalam karya pelayanan. Ini bukti nyata pelayanan pastoral yang memberi contoh bagi umat. Dengan pola demikian kita bisa hidup layak dan bermartabat di hadapan Tuhan.

“Inilah bukti nyata karya pelayanan rohani yang memberi contoh kepada umat. Sekaligus juga menjadikan hidup kita layak dan bermartabat di hadapan Tuhan,” imbuhnya.

Pastor Paroki Lurasik, Romo Urbanaus Hala senang karena pengerjaan lahan sawah ini berkat dukungan dari umat. Ini sungguh luar biasa karena hasil yang diperoleh sangat memuaskan.

Mgr. Dominikus Saku (kedua dari kiri/depan) melakukan panen perdana.

Kata Romo Urbanus, umat terlibat dari awal pengolahan sampai dengan panen. Sistem pemupukan juga secara organik dan anorganik. Lebih lanjut ia mengatakan apa yang dikerjakan ini menjadi contoh dan bukti nyata bahwa pengolahan lahan secara maksimal tentu akan berbuah manis.

“Pengolahan lahan Paroki ini melibatkan umat dari awal pengerjaan hingga panen. Tujuannya agar umat sungguh merasakan, inilah lahan miliknya untuk diolah demi kepentingan umat dan pemberdayaan ekonomi. Sekaligus juga menjadi lahan contoh untuk umat bisa belajar di sini,” ucap Romo Urbanus.

Panen perdana di sawah Paroki Lurasik dihadiri juga Bupati dan wakil Timor Tengah Utara serta para pejabat daerah. Juga tokoh umat, ketua lingkungan dan kelompok basis turut mengambil bagian dalam acara ini.

Romo Ino Nahak (Kontributor, Atambua)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini