Temu Komisi Kepemudaan Regio Kalimantan 2022: Persiapkan Orang Muda Rengkuh Peluang IKN

488
Peserta Temu Komkep Regio Kalimantan berkunjung ke Gereja Santo Martinus, Kelam, Sintang. / Dok.Tita

HIDUPKATOLIK.COM–Udara sejuk dengan pemandangan indah Bukit Kelam menyambut para pastor dan pendamping orang muda dari tujuh keuskupan. Bukit Kelam sendiri merupakan batu monolit terbesar di dunia. Di sana mereka berkumpul di Rumah Retret Temenggung Tukung, Bukit Kelam, Sintang untuk mengikuti rangkaian kegiatan Temu Komisi Kepemudaan (Komkep) Regio Kalimantan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (10-13 Maret 2022) dan diikuti 36 peserta yang merupakan perwakilan dari Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Ketapang, Keuskupan Sanggau, Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Palangka Raya, Keuskupan Tanjung Selor, dan Keuskupan Sintang sebagai tuan rumah.

Tema Temu Komkep
Ketua Komisi Kepemudaan Regio Kalimantan, Pastor Ferdinandus Taran, MSC menjabarkan bahwa Temu Komkep kali ini mengusung tema “Berjalan Bersama Orang Muda Katolik Mewarnai Gereja di Bumi Borneo”. Tema ini muncul atas inspirasi pesan Paus Fransiskus untuk orang muda. Pesan itu berbunyi: “Orang muda adalah obat mujarab untuk Gereja yang lesu, orang muda memancarkan cahaya untuk menerangi Gereja. Dan untuk melakukannya, orang muda perlu berjalan bersama-sama.” Keindahan bukit Kelam juga menginspirasi tema ini terutama agar para pendamping dan orang muda berjalan bersama warnai Gereja hingga bumi Borneo menjadi makin indah.

Para peserta Temu Komkep Regio Kalimantan mengunjungi Katedral Kristus Raja, Sintang/ Dok.Angela Januarti

Temu Komkep sendiri merupakan agenda dua tahunan. Pertemuan dilakukan untuk mengevaluasi Arah Dasar (ARDAS) pendampingan orang muda Katolik (OMK) di Regio Kalimantan, sekaligus menentukan area pendampingan untuk satu hingga dua tahun ke depan. Tak hanya itu, tiap keuskupan turut berbagi pengalaman penerapan ARDAS di masing-masing tempat, sehingga mereka dapat saling belajar, memberi masukan, dan mendukung. Ada pula kegiatan outbond untuk memperkuat relasi persaudaraan antar pendamping.

Media Sosial dan Kewirausahaan
“Temu Komkep kali ini kami menyepakati melakukan pendampingan untuk area media sosial dan kewirausahaan,” ungkap imam yang disapa Pastor Edi ini. Mengapa berfokus pada dua area itu? Pertama, media sosial sangat penting karena sangat erat dengan keseharian orang muda. Tujuannya mau mengajak orang muda menggunakan media sosial secara baik dan benar, menggunakannya sebagai sarana pewartaan. Jadi, bukan hanya sekadar memburu jumlah subscriber dan follower, tapi memperhatikan isi atau pesan apa yang mau orang muda sampaikan sebagai sarana evangelisasi. Kedua, untuk area kewirausahaan, bertujuan mempersiapkan orang muda dalam menghadapi situasi terkini dan ke depan dengan dijadikannya Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru dan juga memasuki era bonus demografi. “Kita mau mendorong orang-orang muda menjadi pengusaha kecil ataupun besar dan mengubah pola pikir mereka dari konsumen menjadi produsen,” jelas Pastor Edi.

Mempersiapkan orang muda dalam menghadapi situasi terkini dan ke depan dengan dijadikannya Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru dan juga memasuki era bonus demografi.

Rengkuh dan Tumbuh
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI, Romo Frans Kristi Adi Prasetya ikut meneguhkan para pendamping orang muda. Disampaikan bahwa pertemuan seperti ini penting untuk menjalin ikatan kebersamaan yang saling menguatkan satu sama lain dalam tugas pendampingan orang muda di Keuskupan masing-masing. Lebih lanjut ia melanjutkan, pertemuan seperti ini juga menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman pastoral pendampingan orang muda. “Dua kata kunci pastoral pendampingan orang muda adalah rengkuh dan tumbuh,” sebutnya. Artinya, pendamping orang muda membuka hati dan pikiran untuk bisa merengkuh orang muda dengan bahasa kasih, bahasa kekinian yang nyambung dengan orang muda, menyediakan arena yang nyaman yang menarik orang muda. “Tak cukup hanya merengkuh, pendamping orang muda bersama orang muda bertumbuh bersama dalam iman: mendalami cintanya pada Tuhan dan meluas kasihnya pada sesama, juga bertumbuh dalam panggilan menjadi kawan sekerja Allah sesuai dengan passion orang muda masing-masing,” tegas Romo Kristi Adi.

Pengurus Komkep KWI yang ikut hadir dalam pertemuan ini, Michael Ronaldo, ikut serta menyegarkan para pendamping orang muda dengan penguatan manajemen Tim Komkep. Pada kesempatan itu, para pendamping diberi kesempatan mensharingkan pergulatan hati mereka sebagai pendamping orang muda.

Angela Januarti, Kontributor, Aktivis Credit Union dan OMK Keuskupan Sanggau

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini