HIDUPKATOLIK.COM – Bertepatan dengan hari istimewa perayaan pesta Takhta Santo Petrus, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku mentahbiskan delapan imam baru di Kapela Tahun Orientasi Rohani (TOR) Lo,o Damian pada hari Selasa, 22/02/2022.
Para imam baru yang ditahbiskan yakni: Pastor Antonius Kolo, PastorKristoforus Kali, Pastor Kristoforus Adeodatus Muti, Pastor Kornelis Etan, Pastor Laurensius Tnopo, Pastor Norbertus Nahak, Pastor Yanuarius Meta Uskenat, Pastor Yohanes F. Mali.
Mgr. Dominikus dalam kotbah menjelaskan tugas mulia seorang imam dalam penggembalaan umat. Ada karunia istimewa yang diberikan bagi para imam melalui Sakramen Imamat. Ada jabatan dalam Gereja sebagai imam, nabi dan raja. Inilah tiga tugas Kristus yang diemban dalam karya perutusan.
Mgr. Dominikus lebih lanjut menjelaskan tiga tiga tugas imam. Sebagai nabi artinya mewartakan sabda Tuhan. Mereka juga dididik untuk menyelami rahasia-rahasia keselamatan Tuhan dalam karya pelayanan Gereja agar mampu mengamalkan sabtu Tuhan dalam hidup.
“Tugas sebagai imam dinyatakan dalam pelayanan sakramen-sakramen Gereja. Ekaristi adalah sumber, puncak dan muara dari pelayanan seorang imam,” katanya.
Ia mengatakan lagi bahwa dalam sakramen-sakramen Gereja inilah, para imam akan menemukan makna sebagai pelayanan rohani, bapa rohani, yang melahirkan putra-putri Gereja untuk keselamatan. Dan sebagai raja, tugas seorang imam untuk memimpin dan mempersatukan umat beriman.
“Dalam pelayanan seorang imam mempesatukan umat untuk kembali kepada Tuhan melalui sakramen tobat yang sekarang ini bagi umat dianggap tidak lagi penting. Para imam adalah pelayan-pelayan Tuhan yang membawa orang untuk kembali kepada Kristus dan membantu untuk hidup yang lebih baik di hadapan Tuhan,” katanya.
Hadir ribuan umat dan ratusan imam serta biarawan-biarawati. Juga para pejabat pemerintahan setempat. Kor dibawakan oleh para frater TOR. Walaupun perayaan ini dihadiri oleh begitu banyak orang namun tetap mengikuti protokol kesehatan.
Para imam diutus ke medan pastoral di wilayah Keuskupan Atambua.
Laporan Romo Ino Nahak (Atambua)