Renungan Harian 14 Februari 2022 “Hikmat yang Sejati”

287

HIDUPKATOLIK.COM – Pw. St. Sirilus dan Metodius. Yak.1:1-11; Mzm. 119:67, 68, 71, 72, 75, 76; Mrk.8:11-13

SANTO Sirilus dan Metodius, misionaris kaum Slovakia (abad IX-X), menunjukkan Gereja sejak dulu bermisi dengan menghargai budaya lokal. Mereka menyusun liturgi dan menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa setempat, juga menciptakan tulisan Cyrillic. Umat boleh memahami Hikmat Tuhan dalam bahasa ibu mereka.

Hikmat/kebijaksanaan itu karunia Allah (Mzm. 19:8; Ams 16:16; Luk 21:15) yang dianugerahkan kepada orang yang rendah hati (Ams. 11:2). Orang yang beriman teguh dapat memohonnya dengan doa secara benar kepada Allah (Yak. 1:5-6). Kekuatan hikmat akan menaklukkan berbagai pencobaan yang melemahkan iman kita. Di dalam manusia beriman, hikmat ini akan berbuah limpah (Ams.18:4). Orang Farisi yang hafal teks Kitab
Suci justru tidak memiliki hikmat ini. Mereka masih menuntut tanda, padahal Yesus baru saja menggandakan roti untuk 4000 orang dan bersisa 7 bakul penuh. Itu tanda kebebalan. Mereka gagal mengenal dan mengakui Yesus sebagai Mesias.

Fransiskus dari Assisi pernah mengatakan, “Kebijaksanaan yang suci mengacau-balaukan setan dan segala kelicikannya.” Menurutnya Yesus adalah kebijaksanaan Bapa yang sejati. Siapa yang ingin memiliki hikmat/kebijaksanaan dari Allah, hendaknya memurnikan hatinya, bersikap rendah hati, penuh iman dan menyampaikan doa secara benar ke hadapan Allah.

Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak, Kalimantan Barat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini