Pemuda Katolik Diminta Tangguh dalam Merawat Moderasi Beragama agar Indonesia Pulih

373
Pemukulan gong oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai penanda pembukaan Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik di Semarang/Yusti H. Wuarmanuk

HIDUPKATOLIK.COM – MENTERI Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali secara virtual membuka Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021. Bertempat di Hotel Patra, Semarang, Jawa Tengah, Kongres Nasional ini berlangsung dalam suasana kegembiraan dan keakraban. Untuk pertama kalinya setelah pandemi, para kader Pemuda Katolik bisa mengikuti pertemuan secara hybrid.

Menpora Zainudin Amali memberi sambutan dalam Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik/Yusti H. Wuarmanuk

Untuk hal ini, Zainudin mengapresiasi kongres tiga tahunan ini. “Saya mengapresiasi kongres ini karena sebuah terobosan baru dibuat oleh Pemuda Katolik. Kongres ini mau mengatakan kepada kita bahwa bangsa ini bisa menang atas pandemi,” ujar Zainudin, Jumat, 12/11/2021.

Dalam sambutan virtualnya, Zainudin mengatakan pemerintah berusaha sekuat tenaga mengatasi pandemi baik dari sisi kesehatan, dampak sosial, serta mendorong kembali bangkitnya ekonomi di tengah masyarakat.

“Pemerintah menyadari bahwa usaha menuntaskan pandemi adalah usaha bersama. Maka pemerintah membutuhkan dukungan semua pihak termasuk Pemuda Katolik,” ujarnya.

Ia berharap Pemuda Katolik di tengah new normal bisa terus kreatif, inovatif, mandiri, dan memiliki daya saing. Selebihnya, Pemuda Katolik sebagai bagian dari komponen NKRI terlibat menyelesaikan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah itu.

“Pemuda Katolik harus memberikan narasi positif di tengah keberagaman, khususnya informasi-informasi bernada kekerasan, fitnah, atau berita bohong yang merongrong semangat persatuan dan kesatuan bangsa.”

 

Selain Zainudin, hadir juga Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, Walikota Semarang Hendrar Prihadi; perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko; Ketua Umum PP Pemuda Katolik, dr. Karolin Margret Natasa; perwakilan dari Banser; Ormas Katolik lainnya, para Ketua Komda dan Komcab Pemuda Katolik, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan virtual, Menteri Agama mengajak Pemuda Katolik menjadi duta moderasi beragama. Dalam moderasi beragama, sebutnya, terkandung pesan dasar: memajukan kehidupan umat beragama, menjunjung tinggi keadaban dunia, menghormati harkat dan martabat manusia, memperkuan nilai moderat, memajukan perdamaian, dan menghargai kemajemukan.

“Muatan pesan keagamaan dalam moderasi beragama ini harus menjiwai setiap kader Pemuda Katolik dari Komda hingga Komcab. Mentaati komitmen kebangsaan adalah syarat mutlak sebagai warga Gereja dan warga negara,” sebutnya.

Sementara itu, menyoal tema kongres, “Pemuda Katolik Tangguh, Indonesia Pulih”, Uskup Agung Semarang Mgr. Rubiyatmoko menjelaskan dibalik tema ini ada pertanyaan besar yang harus dijawab: ketangguhan macam apa dan bagaimana mewujudkan ketangguhan itu?

Ia menjelaskan, Pemuda Katolik yang tangguh terjadi jika seluruh kegiatan berorientasi pada visi-misi. Pemuda Katolik harus memberikan kontribusi nyata bagi tegaknya Pancasila. Ketangguhan akan nampak ketika Pemuda Katolik tampil lantang melawan ketidakadilan dan usaha-usaha yang ingin menceraikan kemajemukan bangsa.

Para Pengurus Komda Pemuda Katolik/Yusti H. Wuarmanuk

Sebutnya lagi, selain kontribusi bagi tegaknya Pancasila, ketangguhan nampak kalau Pemuda Katolik mampu mengambil peran dalam ragam persoalan baik itu persoalan pandemi, terlibat dalam pesta demokrasi tahun 2024, merawat lingkungan hidup, dan menjadi duta transformasi digital.

“Dengan ketangguhan ini, Pemuda Katolik telah menampilkan wajah Gereja yang penuh kasih, damai dan berorientasi pada nilai-nilai Kristiani,” ujarnya.

Senada dengan ini, Ketum PP Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa meminta kepada kader Pemuda Katolik agar terus menjiwai semangat Pro Ecclesia et Patria (perjuangan demi Gereja dan Tanah Air).

Menurutnya perjalanan Pemuda Katolik hingga sampai pada usia 76 tahun bukan perjalanan yang biasa. Ada begitu banyak tantangan yang menjiwai proses menjadi organisasi masyarakat yang memiliki ciri khas kekatolikan.

“Tapi terima kasih karena para kader Pemuda Katolik tetap berdiri tegak di tengah arus perkembangan zaman dengan ragam persoalan baik itu persoalan kemajemukan hingga persoalan lainnya.”

Ketum PP Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa memberi sambutan/Yusti H. Wuarmanuk

Kedepannya, Pemuda Katolik terus menghayati semangat terlibat dalam Gereja dan masyarakat khususnya mengambil bagian dalam pesta demokrasi tahun 2024, merawat nilai-nilai Pancasila, dan terus membangun relasi yang baik dengan Gereja. Di akhir sambutannya, Karolin menitipkan organisasi Pemuda Katolik kepada Ketum yang akan terpilih nanti dengan dua pesan utama yaitu ketangguhan di tengah kemajemukan bangsa dan keterlibatan dalam ragam persoalan bangsa.

Yusti H. Wuarmanuk 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini