Tim Lomba CCR DKI Pertahankan Gelar, Ketua Umum LP3KD DKI: Perlombaan Ini Benar-benar Menantang

285

HIDUPKATOLIK.COM – DALAM babak final Lomba Cerdas Cermat Rohani (CCR) KVKI Kategori Anak, Minggu (10/10/2021), juara bertahan Tim DKI berhasil tampil sebagai juara, sedangkan Tim Maluku menjuarai kategori remaja.

Tim Lomba DKI Jakarta, dari keri ke kanan, Priscila Angelica Cathterine Tulis, Jonathan Ernest Poniran, Kimberly Adi Putri saat menunggu Quiz Master menampilkan jawaban yang memastikan DKI Jakarta merebut gelar juara pertama dalam babak final Lomba Cerdas Cermat Rohani Katolik Indonesia, Minggu (10/10/2021). (Foto: Ist.)

“Senang sekali akhirnya kami bisa mempertahankan gelar juara yang diraih tahun 2018. Perlombaan ini benar-benar menantang. Saya bangga dengan kemampuan dan semangat juang anak-anak kami yang didukung kerja sama yang baik dari orangtua dan tim pendamping,” ujar Romo Antonius Suyadi, Ketua Umum LP3KD Provinsi DKI Jakarta usai laga final, Minggu, 10/10/2021. “Menurut saya, semua anak- anak kita dari Sabang sampai Merauke hebat-hebat semuanya. Semua pemenang. Yang membedakan hanya kecepatan saja,” tambah Romo Suyadi.

Tim Lomba CCR DKI Jakarta keluar sebagai juara setelah mengalahkan tiga tim finalis lainya yaitu Banten, Maluku, dan Sulawesi Utara di babak final. Dalam laga final kategori remaja, Tim Maluku menjadi juara disusul Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Barat.

Laga final kategori anak berlangsung ketat dan menegangkan. Dalam sesi 10  pertanyaan wajib, keempat tim meraih hasil sempurna dengan nilai 1.000. Dalam sesi 10 pertanyaan rebutan, tim DKI meraih nilai 400, Banten 400, Maluku 200, dan Sulut 0. Untuk menentukan pemenang, maka dua tim teratas, DKI dan Banten, kembali bertarung di babak penentuan dengan 5 soal rebutan.

Hasilnya, DKI meraih nilai 300 dan Banten 200. Dengan demikian, DKI Jakarta mengoleksi total nilai 1.700, disusul Banten 1.600, Maluku 1.200, dan Sulawesi Utara 1.000.

“Wah, tegang sekali saat melawan Banten di laga penentuan. Beruntung kami lebih sigap sehingga memimpin 300 lawan 100, sehingga soal nomor 5 kami lepas karena tidak berpengaruh lagi,” ujar Priscila.

Tim Lomba Cerdas Cermat Rohani DKI Jakarta tahun 2021 terdiri dari 3 orang. Mereka adalah Priscila Angelica Catherine Tulis (Paroki Jagakarsa, Lenteng Agung, SMPN 98), Jonathan Ernest Poniran (Paroki Tomang, SMP Sang Timur), Kimberly Adi Putri (Paroki Kelapa Gading, SMP St. Yakobus). Sedangkan Frans disiapkan sebagai peserta cadangan.

Pengakuan serupa disampaikan Kimberly dan Ernest. Kimberly mengaku sangat tegang dan tidak kuat melihat layar beberapa detik sebelum tim juri  menampilkan jawaban penentuan ditampilkan di layar. Jika jawaban DKI benar, maka gelar juara pun dalam genggaman.

“Saya menutup mata rapat-rapat. Kedua tangan Ernest memegang kepalanya. Kedua tangan Priscila juga menutup matanya tapi sambal ngintip layar. Soalnya, jawaban itulah yang akan memastikan apakah kami juara atau tidak. Benar-benar pengalaman luar biasa yang tak akan terlupakan,” ujar Kimberly.

Begitu jawaban muncul di layar dan jawaban itu benar, kubu DKI sontak meledak. “Kami langsung melonjak kegirangan. Karena itulah puncak dari perjuangan panjang dan melelahkan,” kata Ernest yang juga menjadi juru bicara Tim DKI Jakarta.

Sebelum melaju ke laga final, tim DKI menyingkirkan NTB, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara di babak penyisihan, Jumat, 8/10/2021. Di babak semifinal, Sabtu, 9/10/2021, DKI melaju ke final bersama Sulawesi Utara setelah menyingkirkan Bali, Nusa Tenggara Barat.

Pembimbing Tim DKI, Richard, mengakui lomba cerdas cermat virtual ini sangat menantang. Selain status juara bertahan, lomba secara virtual di  tengah pandemi Covid-19 menuntut kesiapan matang beberapa aspek teknis yang tidak mudah.

“Saya sangat senang dan bangga atas motivasi, semangat, dan perjuangan anak-anak dan orangtua. Kerjasama yang baik antara anak, orangtua, pembimbing, dan tim teknis ikut menentukan keberhasilan tim mempertahankan gelar juara,” ujar Richard.

Yosef Tor Tulis, ayah dari Priscila Angelica Catherine Tulis, menyebut tiga kunci keberhasilan tim DKI. Pertama, kemampuan dan motivasi ketiga anak yang hampir setara sehingga membuat ketiganya saling percaya. Kedua, semangat kebersamaan dan kekompakan orangtua dalam membimbing dan memotivasi  untuk meraih hasil terbaik.

“Ketiga, diskusi terbuka dan intensif antara orangtua dan anak-anak bersama Tim Pembimbing. Ketiga faktor tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, terutama karena lomba digelar secara virtual sehingga banyak hal harus didiskusikan, disepakati, dan disimulasikan, baik terkait substansi maupun teknis lomba,” ujar Yosef.

Sumber: Humas KVKI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini