HIDUPKATOLIK.COM – MENJADI mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, Amerika Serikat, salah satu universitas terknologi terbaik di dunia tentu saja impian jutaan orang muda dari segala penjuru dunia. Austin Iglesias Saragih adalah salah satu mahasiswa asal Indonesia yang memperoleh kesempatan emas untuk menorehkan namanya di papan nama di sana. Setelah meraih gelar Master dengan IPK sempurna (5.0) tahun ajaran 2020-2021, Austin melanjutkan ke jenjang doktoral (Ph.D) bidang Transportasi di universitas yang sama. Dengan beasiswa pula! Diperkirakan ia akan menyelesaikannya pada Juni 2024.
“Tentu saya sangat bersyukur karena telah diberi rahmat dan dukungan dari Tuhan melalui baik materi, keluarga, teman, dan spiritual. Saya sadar, prestasi ini bukan prestasi saya sendiri namun prestasi seluruh tim yang mendukung,” ujar Austin menjawab HIDUP.
Hasil sempurna yang Austin gondol saat ini dicapai dengan cucuran keringat, kompetisi ketat dengan mahasiswa lain. “Proses kuliah di MIT sangat menantang. Mata kuliah memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) dan ujian yang sulit, matematis, dan konseptual. Para profesor sangat pintar dan inspiratif. Para mahasiswa juga sangat pintar dan memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Awalnya, saya kesulitan dalam ngerjakan PR, belajar untuk ujian, dan sebagainya. Namun setelah beradaptasi dan gigih berjuang, saya mulai terbiasa. Kalau saya gagal pun, saya belajar lagi,” paparnya.
Untuk persiapan Ph.D, Austin mengaku, ia secara khusus mempelajari lagi kelas-kelas matematika dan metode penelitian dasar yang menjadi fondasi untuk studi doktoral. “Saya juga fokus bekerja dalam penelitian di departemen saya musim panas ini,” tutur kelahiran 27 Maret 1993 ini.
Austin mengaku, ada dua hal yang memotivasinya untuk meraih impiannya di MIT. Ia menyadari dirinya sangat dikasihi Tuhan melalui berbagai macam hal yang secara nyata diberikan padanya. “Dari udara hingga hidup ini. Apapun yang terjadi, saya berserah dan terus berjuang,” kata buah hati pasangan Freddy R. Saragih dan Roselyn Maria Sinaga ini.
Sebagai wujud rasa syukurnya kepada Tuhan, anak dari empat bersaudara ini, sangat ingin melayani Tuhan dan masyarakat sebagai seorang profesor dan ahli dalam bidang logistik/transportasi. “Saya sangat suka bidang ini dan metode yang saya gemari adalah Optimization dan Machine Learning. Dengan demikian saya bisa menjadi diri saya yang terbaik,” tuturnya seraya mengajak orang muda Indonesia untuk mengejar cita-cita di Negeri Paman Sam itu. “Ada banyak sekali kesempatan belajar S3 yang diberikan beasiswa sambil bekerja. Lamarlah program S3 sebanyak-banyaknya. Banyak sekali universitas yang bisa menjadi tempat belajar yang baik dan kesempatan kuliah gratis, kerja sebagai dosen, asisten proyek, atau asisten peneliti.”
Tinggal dan belajar di Amerika tentu saja tak cukup dengan bekal kepandaian. Maka, lulusan SMA Kanisius, Jakarta ini tak pernah alpa dengan latihan rohani yang pernah ia cecap. “Saya pernah menjadi frater Serikat Yesus. Pengalaman itu sangat mentransformasi hidup saya. Setiap hari saya masih melakukan latihan mindfulness dan rohani hari pagi dan refleksi harian di malam hari. St. Ignatius mengajarkan kita menemukan Tuhan dalam segala hal,” imbuh peraih titel S1 dari Purdue University ini. (fhs)
HIDUP, Edisi No. 36, Tahun ke-75, Minggu, 5 September 2021