HIDUPKATOLIK.COM— Tahun ini perayaan Masa Penciptaan (Season of Creation) mengambil tema “Rumah untuk semua? memperbarui Oikos Tuhan”. “Oikos” dalam Bahasa Yunani berarti ‘rumah’. Perayaan Masa Penciptaan dimulai pada 1 September (Hari Doa Sedunia untuk Pemeliharaan Ciptaan) dan berakhir pada 4 Oktober (Pesta Santo Fransiskus Asissi, orang kudus pelindung ekologi yang dicintai oleh banyak denominasi Kristen). Dalam perayaan ini, ribuan keluarga Kristiani di enam benua berkumpul untuk waktu pemulihan dan harapan, sebuah yobel bagi bumi kita dan untuk menemukan cara hidup baru yang radikal dengan penciptaan. Masa ini menandai momen ekumenis tradisional untuk penyembuhan dan harapan.
Melansir laman resmi berita Vatikan, Vatican News, 30/8, associate director program Eropa dari Gerakan Laudato si, Cecilia Dall’Oglio membantu kita memahami makna tema Masa Penciptaan 2021. Ia merangkum maknanya sebagai keramahan yang diungkapkan melalui misi dialog, komitmen untuk membangun tempat perlindungan bagi sesama dengan melakukan bagian kita dan dilakukan secara bersama-sama. Selain itu, ia juga menggambarkannya sebagai waktu pembaruan dan harapan tahunan yang menyatukan orang-orang Kristen dari semua denominasi. Dalam kesempatan ini, ia mengingat pengalaman hidup dan iman saudara laki-lakinya yang menjadi imam Jesuit, Pastor Paolo Dall’Oglio, SJ yang tidak ada kabar sejak menghilang pada tahun 2013 di Suriah. Pastor Dall’Oglio membantu membangun kembali biara Mar Musa di Suriah.
Berfokus pada pertanyaan “Rumah untuk semua?”, tema sentral ini menurut Cecilia menekankan betapa mendesaknya untuk memulai proses konversi ekologis. Adalah perlu, jelasnya, bahwa komunitas untuk berhenti sejenak dan merenung sembari berdoa kepada Tuhan meminta karunia pembedaan roh untuk memahami apakah sebagai komunitas sudah benar-benar membangun rumah untuk semua?.
Ia menambahkan, “Memperbarui oikos Tuhan datang dari kesadaran bahwa bumi adalah milik Tuhan, seperti segala sesuatu di dalamnya. Bumi ini, rumah bersama ini, sebagaimana Paus Fransiskus menyebutnya di ‘Laudato Si’, oikos ini terdiri dari hubungan. Kita tahu bahwa Sang Pencipta telah memberikan panggilan khusus kepada umat manusia untuk merawat rumahnya, jadi kita dipanggil bersama untuk mendukung hubungan ekologi, sosial, ekonomi, dan politik yang adil.”
Komitmen Masa Penciptaan yang menyatukan umat Kristen di seluruh dunia ini juga ditegaskan oleh associate director dan salah satu pendiri Gerakan Laudato Si, Christina Leaño. “Selama tujuh tahun terakhir, kami telah bekerja erat dengan mitra ekumenis-Dewan Gereja Dunia, perwakilan dari Persekutuan Ortodoks, Gereja Anglikan, Lutheran, dan lain-lain- untuk bersatu sebagai pengikut Kristus dalam merawat planet kita,” ungkapnya.
Hasil dari ini disebutnya telah menanamkan motivasi untuk kolaborasi ekumenis yang lebih kuat yang telah diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Dari ziarah di sepanjang sungai lokal di Kanada hingga kongregasi religius yang bekerja untuk mengurangi konsumsi daging. Dari partisipasi dalam inisiatif iklim oleh kaum muda di seluruh dunia hingga penciptaan-tema terkait termasuk dalam liturgi hari Minggu di Amerika Latin.
Di antara rencana untuk tahun 2021 adalah salah satu yang disebut “Tenda untuk semua”, yang terdiri dari undangan untuk mendirikan tenda di tempat-tempat simbolis. Agesci, Asosiasi Pemandu dan Pramuka Katolik Italia, melakukan hal itu di Piazza Santa Chiara di Assisi.
Presiden Asosiasi, Barbara Battilana, mengingat bahwa di sana, di Basilika, “Salib San Damiano disimpan, di depannya Poverello dari Assisi sedang berdoa ketika dia menerima permintaan Tuhan untuk memperbaiki rumahnya.”
Itulah titik awal bagi pemuda Agesci dan ia mengatakan, “Ini adalah contoh dan titik referensi berkelanjutan untuk dapat mendirikan tenda di mana-mana dan mengirimkan pesan untuk menjaga rumah kita bersama, bukan hanya milik kita sendiri, tetapi bersama sebagai sebuah komunitas.”
Felcia Permata Hanggu