HIDUPKATOLIK.COM – PATER Hendrik Daros, SVD adalah penggagas dan pendiri “Serambi Soekarno” di Ende, Kota Pancasila. “Serambi Soekarno” didirikan di Biara Santo Yosef Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2019. Setiap hari, serambi ini melayani para pengunjung dari berbagai penjuru di Indonesia dan mancanegara. Berita berpulangnya Pater Hendrik, sapaannya, pada hari Rabu, 11 Agustus 2021, sungguh mengejutkan saya secara pribadi.
Setiap bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno, khusus Juni 2021, Pater Hendrik rajin menampilkan esai-esai dan foto/gambar Bung Karno, selama pembuangan di Ende. ‘Serambi Soekarno’ yang ia dirikan merupakan ‘diorama’ kesaksian bahwa sang proklamator begitu akrab dengan pastor-pastor dan perpustakaan di pusat biara SVD itu, di mana pada saat dibuang ke Ende, Bung Karno leluasa mendalami aneka pemikiran Filsafat Barat dan pentas tonil ciptaannya.
Karena itu, saya pernah minta Pimpinan Pusat Kebudayaan DPP PDI Perjuangan (Bapak Aria Bima), agar mengundang Pater Hendrik Daros sebagai salah satu narasumber dialog Bulan Bung Karno 2021, di Jakarta. Saya tidak tahu apa terlaksana, mengingat Covid-19 ini. Beberapa kali saya balas status FB Pater Hendrik tentang perjuangan kebangsaan Bung Karno.
Hal itu mendorong saya makin mensyukuri hadirnya seorang presiden peletak norma fundamental bangsa yakni Pancasila di Bumi Flores (Ende). Bukan karena saya kader partai yang menjadikan nilai-nilai Bung Karno sebagai landasan partai, tetapi terutama sebagai anak bangsa yg bertekad memberi hidup untuk kebangsaan meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini.
Dilansir sebuah media, Pater Hendrik lahir di Lempang Paji, Manggarai Timur, pada 5 Oktober 1948. Ia merupakan Pendiri Yayasan Dian (1986-2002) yang menerbitkan Surat Kabar Mingguan (SKM) Dian dan majalah bulanan anak-anak Kunang-Kunang, keduanya terbit di Ende. Dia juga pendiri Yayasan Flores Media (1999-2002) yang menerbitkan harian Flores Pos di Ende,dan Direktur Penerbit Nusa Indah, Ende (1986-2002). Selama 17 tahun (2000-2017) menjadi dosen Program Studi Indonesia, Departemen Studi Asia, Universitas Nanzan, Nagoya, Jepang.
Terima kasih Pater Hendrik, pemerhati perjuangan kebangsaan Bung Karno; jasamu untuk Gereja juga tak terhingga besarnya.
Selamat jalan, Pater. Requiscat in pace et vivat ad aeternam.
Anselmus Alaman, Tenaga Ahli di DPR RI