Benarkah Istri Pontius Pilatus Menjadi Orang Kudus

2415
Ilustrasi

HIDUPKATOLIK.COM– Mengapa istri Pontius Pilatus menjadi santa/ orang kudus? Apakah karena menurut Matius 27:19, ia mengirim sebuah pesan kepada suaminya yang memintanya agar tidak mencelakai Yesus?
Eduardus, Merauke

Istri Pontius Pilatus itu dalam tradisi sering disebut bernama Claudia Procula, atau hanya disebut Claudia. Sejauh yang bisa saya telusuri, Claudia Procula dinyatakan martir oleh Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Coptik dan Gereja Ethiopia dan diperingati ada yang pada tanggal 27 Oktober atau 25 Juni, bersamaan dengan peringatan suaminya. Di kalangan mereka diakui bahwa dia kemudian mengikuti Kristus serta dibunuh menjadi martir
karena imannya itu. Maka mereka menghormatinya, bahkan cukup tersebar pula ikon tentang dia.

Akan tetapi Gereja Katolik Latin, atau Roma Katolik, tidak pernah mengukuhkannya sebagai orang kudus. Gereja Katolik tidak pernah mengkanonikasinya. Benar bahwa kadar beredar tulisan, sebagian dalam bentuk novel, bahwa dia orang kudus, sebagaimana pula bisa ditemukan tulisan tentang kanonisasi Yudas Iskariot, dengan alasan bahwa tanpa dia tidak akan ada penyaliban Yesus. Namun ini bukan pandangan resmi Gereja.

Sejak di abad pertengahan memang beredar sejumlah novel, roman ataupun puisi tehtang Claudia, istri Pilatus. Memang sesuatu yang tidak terceritakan dengan jelas atau hadir secara samar di tengah kisah Yesus, cukup laris untuk dikembangkan dalam karya sastra. Imajinasi menjadi hidup untuk menyingkapkan apa yang samar atau kurang jelas, apalagi lalu ada bumbu gosip dan gambaran kisah penghiasnya. Yang paling laku untuk itu adalah kisah Yesus dan Maria Magdalena. Demikian pula kisah istri Pilatus, karena di dalamnya ada bumbu intrik kekuasaan serta tarik ulur pengakuan akan Yesus, kisah itu
menarik bagi sastra tulis maupun peran, dalam bentuk drama.

Kisah dalam Injil dalam kisah sengsara Yesus tentang istri Pilatus yang meyakini ketidakbersalahan Yesus, tidak memberi data dan informasi jelas, siapa dia dan mengapa dia menuliskan surat pernyataan tersebut. Mimpi yang didapatkannya ditafsirkan berbeda-beda, ada yang mengatakan itu dari roh jahat, seperti kata Santo Bernardus dan bahkan Martin Luther. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa itu dari inspirasi Ilahi, seperti kata Santo Augustinus ataupun Hieronimus. Akan tetapi, mereka tidak mengatakan tentang kesucian istri Pilatus itu. Sedangkan tentang pertobatan Claudia dituliskan oleh Origenes, setelah kebangkitan Yesus, terdorong oleh mimpi itu.

Beredar pula kisah dalam Injil apokrif Nicodemus, yang kadang disebut pula sebagai Kisah Pilatus, tentang bagaimana istri Pilatus dihalangi kaum Yahudi untuk mewartakan iman akan Kristus. Namun kisah itu tidak ditemukan dalam teks-teks lain, maka cukup diragukan kebenarannya. Selain itu di beberapa teks tidak resmi agak beredar kisah tentang mimpi Claudia dan surat darinya untuk Fulvia, yang bercerita tentang kehidupan Claudia di Yerusalem serta beberapa kejadian yang terkait dengan kisah
Yesus. Sejauhmana validitas teks-teks ini sulit dipastikan, karena teks ini juga ditemukan beberapa abad setelah masa Yesus.

Menjadi pertanyaan apakah nama yang disebut dalam 2 Tim 4:21, Claudia adalah istri Pontius Pilatus itu, sebab ada yang mengatakan bahwa dia dibaptis oleh Paulus. Tidak ada kejelasan akan hal ini. Memang Paulus sendiri dalam pelayanannya banyak dibantu oleh para perempuan, pun bantuan material. Claudia salah satu dari itu, dan disebut Paulus karena Timotius mengenalnya pula. Injil Matius sendiri tidak menyebut siapa istri Pilatus, dan Paulus tidak menerangkan siapakah Claudia itu. Di luar data itu lebih bersifat spekulatif, apalagi kalau data dari tradisi kurang jelas.

Persoalan yang lebih mendasar, mengapa ada pemberian gelar kudus? Kekudusan tidak berbicara tentang kesempurnaan, namun lebih buah pergulatan pribadi manusia di hadapan Allah, dalam membangun hidup bersama-Nya. Demikian Yohanes Paulus
II dalam Tertio Millennio Adveniente. Dan kita semua dipanggil kepada kesucian, demikian diingatkan Paus Fransiskus dalam Gaudete et Exsultate. Namun soal siapa dan bagaimana seseorang dikukuhkan sebagai orang kudus, itu adalah kewenangan resmi Gereja, bukan sekadar pernyataan dalam novel atau kisah-kisah dalam berbagai tulisan. Sejauh saya ketahui Gereja Katolik belum pernah menganonisasi istri Pontius Pilatus, yang katanya bernama Claudia Procula.

HIDUP NO.15, 11 April 2021

 

Romo T. Krispurwana Cahyadi, SJ 
(Teolog Dogmatik)

 

Silakan kirim pertanyaan Anda ke: [email protected] atau WhatsApp 0812.9295.5952. Kami menjamin kerahasiaan identitas Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini