HIDUPKATOLIK.com – Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2, 3-4, 5-6a, 9b;Yoh. 15:26–16:4a
DALAM Bacaan Pertama yang diambil Kisah Para Rasul, Paulus sampai ke pintu gerbang Eropa. Lidia, pedagang kain ungu yang mahal dari kota Tiatira, adalah orang Eropa pertama yang menjadi Kristen setelah mendengarkan pemberitaan Paulus. Kisah hidupnya merealisasikan apa yang dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya: “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku” (Mat. 10:40). Waktu berjumpa dengan Paulus, Lidia
mendengar dan menerima Injil yang diwartakannya. Apa yang terjadi adalah satu penyambutan ganda, yang berbeda sifatnya tentu saja, tetapi sama-sama satu tindakan iman yang membuka hati dan membuka rumah tangga. Sejatinya, bukan Lidia yang berinisiatif, melainkan Tuhan Yesus yang bangkitlah yang “membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus” (Kis.16:14) dan memberikan diri untuk dibaptis dengan seluruh keluarganya. Lidia kemudian menyambut Paulus dalam rumahnya karena merasa bahwa ia sendiri telah diterima dalam kasih karunia Allah secara cuma-cuma. Seorang utusan hanya bisa bersyukur karena dapat mewartakan Injil tanpa upah. Kecuma-cumaan itulah yang justru menghasilkan buah. Namun, hal itu tidak berarti bahwa kesaksian Kristiani selalu akan disambut baik, karena Yesus sudah memperingatkannya:
“Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” (Yoh. 16:1-2).
Romo Vitus Rubianto Solichin, SX, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara, Jakarta