Renungan Harian 2 April 2021 “Kesetiaan Yesus yang Tersalib”

1791

HIDUPKATOLIK.com – Yes. 52:13-53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42

APA maksud Allah di balik sengsara Yesus yang penuh penderitaan? Pertanyaan itulah yang sering hinggap di pikiran orang beriman ketika betul-betul mengikuti Jumat Agung. Sengsara Yesus bukanlah penderitaan biasa, tetapi penderitaan yang membawa-Nya pada kematian yang menjadi akhir dari perjalanan setiap manusia di dunia. Sengsara Yesus bukan hanya mengerikan tetapi sengsara-Nya merangkul seluruh penderitaan manusia
di tengah dunia. Maka tidak heran kita bisa menemukan wajah penderitaan kita di
dalam salib Kristus. Kristus yang menderita adalah wajah Allah yang berbela rasa dengan
hidup manusia ciptaan-Nya. Allah tidak menghendaki manusia mengalami kebuntuan dalam segala lika liku kehidupannya di dunia. Bela rasa Allah bukan hanya tampak dalam usaha Allah yang memberikan hukum-hukumnya kepada manusia, tidak juga berhenti pada
konsep inkarnasi di mana Allah menjadi manusia. Yesus ikut serta dalam penderitaan
kita sampai tetes darah penghabisan. Yesus tidak kehilangan rasa percaya pada Bapa yang mengutus-Nya. Yesus menjalani dan menghadapi semua penolakan orang-orang sebangsa-Nya, yang bukan saja mencaci maki dan menghina tetapi membawa-Nya pada hukuman
salib yang keji. Penyerahan diri Yesus pada kehendak Bapa menjadi ledakan rahmat bagi kita yang juga diajak untuk memiliki penyerahan diri yang sama. Sengsara Yesus adalah sengsara kita, wafat Kristus adalah wafat kita atas segala dosa dan kedagingan kita. Dengan ikut serta dalam sengsara dan wafat-Nya, Yesus menjadi teladan tiada duanya bagi kita untuk manusia beriman yang setia sampai akhir.

Romo Josep Ferry Susanto, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini