Tiga Frater Misionaris Claretian Ditahbiskan Menjadi Diakon di Tanjungbalai, Sumatera Utara

740
Tiga Frater Misionaris Claretian yang menerima tahbisan diakon di Paroki Santo Mikhael Tanjungbalai-Asahan (Dok. Pribadi)

HIDUPKATOLIK  Tiga frater Misionaris Claretian menerima tahbisan diakon di gedung serba guna Gianfranco,SX, Paroki Santo Mikhael Tanjungbalai-Asahan, Sumatera Utara, Kamis, 28/01. Ketiga frater yakni, Fr. Arnoldus Kutu Ndiwa, CMF; Fr. Agustinus Djeramu, CMF; dan Fr. Krisantus Emanuel Nurak, CMF.

“Ini adalah tahbisan diakon Misionaris Claretian pertama di Keuskupang Agung Medan (KAM) dalam sejarah kehadiran Claretian sejak 2003. Dan ini juga merupakan tahbisan pertama kali di paroki Tanjungbalai yang akan merayakan 75 tahun pada 2022 mendatang,” kata Pastor Valentinus Kolin, CMF, pastor rekan sekaligus panitia pelaksana acara Tahbisan.

Hadir sebagai pentahbis, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung,OFM.Cap, didampingi oleh para imam selebran. Dalam Homilinya, Mgr. Sipayung menegaskan tugas-tugas diakon yang diatur dalam Lumen Gentium 29. “Para diakon harus ingat akan tugas-tugas utama yang sudah ditetapkan oleh Gereja, seperti Baptis meriah, membagikan Ekaristi, menjadi saksi dan memberkati perkawinan, Komuni orang sakit, mewartakan Firman, menerimakan sakramen-sakramentali, dan memimpin upacara jenazah dan pemakaman,” tegasnya.

Upacara tahbisan diatur mengikuti protokoler kesehatan yang ketat dengan jumlah umat yang hadir pun sangat terbatas. Keluarga dan kerabat para diakon tidak bisa mengikuti upacara suci ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kepala Paroki Tanjungbalai, Pastor Cyrus Vergara Banque, CMF mengatakan, upacara tahbisan berlangsung hikmat tanpa hambatan apapun. “Puji Tuhan semuanya lancar, meskipun situasinya seperti ini, tapi kami bersyukur semua rangkaian acara bisa berlangsung dengan tertib dan lancar,” ujar misionaris Claretian asal Filipina yang dihubungi via telepon.

“Walaupun orangtua para diakon tidak hadir, tetapi semangat dan dukungan orang-orang di sini luar biasa seperti keluarga sendiri. Bahkan uskup agung sangat bergembira bersama kami,” imbuh Vikep Pro Religius Keuskupan Agung Medan, Pastor Romualdus Nairun,CMF

Acara diawali dengan penyambutan Uskup Agung Medan, imam dan calon diakon secara adat Batak, dilanjutkan dengan penyerahan calon diakon oleh orangtua kepada uskup agung. Ketiga calon diakon mengenakan busana adat Manggarai Flores. Perayaan Ekaristi penahbisan diakon ini dimeriahkan oleh koor gabungan dari umat Tanjungbalai dan para frater CMF Komunitas Sinaksak.

Herman Bataona,CMF

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini