Lima Tulisan Pastor Peter C. Aman, OFM Sebelum Meninggal Dunia

1740
Pastor Peter C Aman, OFM/Dok. Pribadi

HIDUPKATOLIK.COM-PADA awal pekan ini, Senin, 14/12, ada dua kabar duka datang dari Gereja Indonesia. Pertama dari keluarga besar Imam-imam Hati Kudus (SCJ) atas meninggalnya Romo Fransiskus Xaverius Herru Atmaja, SCJ di RS. Santa Maria, Pekanbaru, Riau. Kedua, kabar duka datang dari Keuskupan Atambua, atas meninggalnya Pastor Aloysius Lela Sogen, di RSUD Umbu Rara, Meha, Waingapu, Sumba Timur.

Kali ini, berita duka datang dari Ordo Saudara Dina (Ordo Fratrum Minorum /OFM) atas meninggalnya Dosen Teologi Moral Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Pastor Peter C. Aman, OFM. Pastor Peter Aman meninggal di RS. Panti Rapih Yogyakarta, Selasa, 15/12, sekitar pukul 22.00 WIB.

Pastor Peter C. Aman, OFM/Dok. HIDUP

Dari informasi yang dirampung, Pastor Peter setahun lalu,  memang jatuh sakit dan dirawat di biara OFM Yogyakarta. Meski demikian, ia tetap mau membantu dan menulis banyak hal selama masa sakitnya.

Tercatat dalam tahun ini, Pastor Peter Aman menulis setidaknya lima tulisan untuk Majalah HIDUP dan website Hidupkatolik.com. Pertama, Seruan Paus terkait kebakaran hutan di Amazon. Kedua, pandangannya tentang “Kandang Natal” sebuah refleksi dari Surat Apostolik Mirabile Signum yang dikeluarkan Paus Fransiskus. Ketiga, pandangannya tentang Industri Pertambangan di Manggarai Flores, Nusa Tenggara Timur. Keempat,  tema korupsi khususnya menjelang Pilkada Serentak 2020. Kelima, bencana alam dan kelalaian manusia, sebuah refleksi teologis tentang keadilan dan keutuhan ciptaan dengan koherensinya bagi Indonesia.

Saat dihubungi, Provinsial OFM Indonesia Pastor Mikael Peruhe, OFM membenarkan informasi ini. “Benar, Pastor Peter Aman, OFM sudah dipanggil Tuhan,” tulisnya dalam pesan singkat WhatsApp kepada HIDUP.

Selain sebagai dosen pengajar, Pastor Peter Aman juga adalah Direktur Komisi JPIC OFM Indonesia. Ia juga sebagai Moderator Vox Point Indonesia DKI Jakarta.

Selama hidupnya, Pastor Peter sering menulis dan memiliki fokus perhatian pada pelbagai isu sentral seperti lingkungan hidup, isu politik, moral Gereja, dan berbagai isu lainnya terkait dengan keadilan dan korupsi yang kerap terjadi di negeri ini.

Yusti H. Wuarmanuk

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini